Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Era Mandiri Cemerlang (IKAN) Serap Seluruh Dana IPO Senilai Rp40 Miliar

Sesuai dengan rencana saat IPO, modal tersebut digunakan untuk pembelian bahan baku dan pembangunan mini plant di Gorontalo.
Direktur Utama PT Era Mandiri Cemerlang Tbk. (IKAN) Johan Rose (tengah) dengan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna saat seremoni pencatatan perdana saham IKAN pada Rabu (10/2/2020)./Bisnis - Pandu Gumilar
Direktur Utama PT Era Mandiri Cemerlang Tbk. (IKAN) Johan Rose (tengah) dengan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna saat seremoni pencatatan perdana saham IKAN pada Rabu (10/2/2020)./Bisnis - Pandu Gumilar

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen dan pemasok produk makanan laut PT Era Mandiri Cemerlang Tbk. telah menyerap seluruh dana yang dihimpun dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). 

Direktur Utama Era Mandiri Cemerlang Johan Rose mengatakan saat ini dana IPO senilai Rp40 miliar telah terserap semua. Sesuai dengan rencana saat IPO, modal tersebut digunakan untuk pembelian bahan baku dan pembangunan mini plant di Gorontalo. Namun demikian, pengerjaan sejumlah proyek masih tertunda menunggu situasi pandemi membaik.

“Memang karena masalah Covid-19 ini ada sedikit penundaan proses pengerjaan [miniplant]. Tapi kami sudah memesan mesin dan menunjuk kontraktor,” jelas Johan dalam paparan publik, Senin (25/8/2020).

Johan melanjutkan bahwa penundaan pembangunan mini plant dengan kapasitas cold storage sebesar 100 ton tersebut karena pembatasan sosial yang diberlakukan mempengaruhi pergerakan tenaga kerja di sana. 

Emiten bersandi saham IKAN ini pun memutuskan untuk menunggu kondisi membaik dulu dan kemudian akan melanjutkan proses pengerjaan miniplant tersebut.

Ke depannya, Johan menyebut pihaknya secara aktif melakukan eksplorasi di setiap provinsi di Indonesia yang memiliki sumber daya perikanan kuat.

“Ada beberapa tempat seperti daerah Nusa Tenggara Timur, Ambon, dan Papua cukup memberikan potensi [perikanan] yang besar,” imbuh Johan.

Kendati terjadi penundaan pengerjaan miniplant, Johan memastikan bahwa pasokan produksi perseroan tetap terjaga di tengah masa pandemi. Adapun, IKAN mengklaim masih memiliki pasokan yang cukup dalam penyimpanannya saat ini.

Pademi Covid-19 juga mendorong perseroan untuk menurunkan target penjualan pada tahun ini. Pasalnya, lockdown di sejumlah negara mengganjal pengiriman ekspor.

IKAN menargetkan penjualan pada tahun ini tumbuh 20 persen dari omzet pada 2019. Pada awal tahun, Johan optimistis perseroan dapat membukukan pendapatan senilai Rp150 miliar dengan laba bersih Rp10 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper