Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PP Presisi (PPRE) Bidik Proyek APBN, Apa Saja?

Perseroan mengikuti sejumlah tender paket APBN proyek jalan di Sumatra, selain menargetkan tambahan kontrak baru dari proyek berjalan.
Proyek PT PP Presisi Tbk./repro - pp-presisi.co.id
Proyek PT PP Presisi Tbk./repro - pp-presisi.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT PP Presisi Tbk. tengah aktif mengikuti tender beberapa proyek untuk menambah tebal pundi-pundi kontrak baru perseroan pada 2020.

Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso menjelaskan bahwa perseroan saat ini aktif mengikuti tender beberapa paket APBN proyek jalan di Sumatra sebagai kontrak utama.

Selain itu, emiten berkode saham PPRE itu juga menargetkan tambahan kontrak baru dari pekerjaan tambahan proyek berjalan seperti Bandara Kediri, Tol Indrapura—Kisaran, Bendungan Way Sekampung, serta pekerjaa lainnya.

“Melalui entitas anak LMA, kami berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan Bandara Internasional Kediri yang mana LMA bertindak sebagai kontraktor utama,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (24/8/2020).

Benny mengungkapkan perseroan tancap gas menggarap proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan Kawasan Industri Batang untuk menyambut kenormalan baru. Dua pekerjaan itu merupakan proyek strategis nasional (PSN).

Untuk KEK Mandalika, PPRE siap menggarap jalan kawasan dan sirkuit. Keberadaan fasilitas itu diklaim sangat strategis dan diharapkan dapat mengakselerasi proses pembangunan KEK Mandalika.

Lebih lanjut, Benny menyebut perseroan juga siap menggarap pembangunan Kawasan Industri Batang. Induk usaha perseroan, PT PP (Persero) Tbk., bersama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) telah menandatangani Memorandum of Understanding pada akhir bulan Juni 2020 untuk berkolaborasi mempercepat terealisasinya proses pembangunan dan pengembangan.

Selain 2 proyek strategis nasional, PPRE juga menggarap proyek pembangunan jalan hauling batu bara. Pekerjaan itu memiliki panjang 30 kilometer yang terletak di Tabang, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

“Dengan tambahan proyek-proyek tersebut, kami berhasil mencatatkan total nilai kontrak baru hingga Juli 2020 senilai Rp1,3 triliun,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper