Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Masih Berharap pada Bisnis Rekreasi

Meskipun pembatasan operasional akibat pandemi telah membebani pendapatan pada semester I/2020, lini usaha rekreasi melalui penjualan tiket tetap menjadi unggulan perseroan.
Pengunjung menikmati suasana Pantai Festival Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Sabtu (20/6/2020). Setelah ditutup selama dua bulan akibat pandemi COVID-19, Kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol kembali dibuka. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Pengunjung menikmati suasana Pantai Festival Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Sabtu (20/6/2020). Setelah ditutup selama dua bulan akibat pandemi COVID-19, Kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol kembali dibuka. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten taman rekreasi dan pariwisata PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. masih berharap pada lini bisnis rekreasi untuk menopang kinerja tahun ini.

Perseroan mengakui bahwa pembatasan operasional akibat pandemi telah membebani pendapatan dan menyebabkan kerugian pada semester I/2020.

Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali mengatakan lini usaha rekreasi melalui penjualan tiket tetap menjadi unggulan emiten bersandi saham PJAA tersebut.

Ticketing baik itu Dufan, pantai Ancol, Sea World, Gelanggang Samudra, dan lainnya tetap menjadi tulang punggung kami di 2020,” kata Sahir dalam paparan publik, Senin (24/8/2020).

Dirinya mengatakan bisnis perseroan termasuk yang terdampak pandemi Covid-19. Penutupan operasional tak terhindarkan dan menyebabkan jumlah pengunjung turun signifikan pada semester I/2020 dibandingkan kondisi normal.

Berdasarkan paparan perseroan, pada periode Januari—Juni 2020 tercatat total pengunjung sebanyak 3,35 juta pengunjung untuk kawasan Beach Park, Dufan, Atlantis, Sea World, dan Ocean Dream Samudra. 

Jumlah ini turun sekitar 68,18 persen dari jumlah kunjungan periode yang sama tahun lalu sebanyak 10,53 juta pengunjung.

Adapun, operasional Taman Impian Jaya Ancol ditutup sejak Maret 2020 dan baru dibuka kembali pada 20 Juni 2020. Saat ini, Sahir menyebut pihaknya masih membatasi pengunjung sebanyak 50 persen dari kapasitas normal.  

Selain itu, pengunjung yang diizinkan masuk harus memiliki KTP berdomisili DKI Jakarta dan usia dibatasi 9 tahun ke atas.

Setelah dibuka pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, jumlah pengunjung di Taman Impian Jaya Ancol terdata masih 10 persen dari jumlah pengunjung pada hari normal.

“Ini tentunya berdampak ke kinerja kami di semester I/2020, ini menyebabkan penurunan pendapatan kurang lebih sebesar 58 persen dan kami mengalami kerugian sebesar 306 persen atau 146 miliar,” kata Direktur Keuangan Pembangunan Jaya Ancol Hari Sundjojo.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2020, operator Taman Impian Jaya Ancol ini membukukan pendapatan sebesar Rp254,21 miliar atau turun 58,18 persen dari Rp607,89 pada periode yang sama tahun lalu.

Perseroan mengalami kerugian Rp146,37 miliar pada semester I/2020, berbalik dari posisi laba Rp71,22 miliar pada semester I tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper