Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Infrastruktur Tahun Depan Naik Pesat, Bagaimana Prospek Saham Emiten Konstruksi?

Serapan anggaran belanja infrastruktur yang rendah tahun ini disebut menjadi peluang pertumbuhan pesat pada tahun depan. Oleh karena itu, pemulihan kinerja emiten konstruksi bakal berlangsung pada 2021.
Proyek konstruksi jalan tol Krian - Legundi - Bunder - Manyar Seksi 1 - 3 di Jawa Timur. /Kementerian PUPR
Proyek konstruksi jalan tol Krian - Legundi - Bunder - Manyar Seksi 1 - 3 di Jawa Timur. /Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan jumlah anggaran untuk infrastruktur pada 2021 dinilai menjadi katalis positif untuk pemulihan sektor konstruksi.

Dalam laporannya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Joshua Michael menyatakan, pemerintah merencanakan anggaran sebesar Rp414 triliun untuk sektor infrastruktur Dalam RAPBN 2021. Jumlah tersebut lebih besar 47 persen dibandingkan dengan outlook anggaran 2020.

Menurut Michael, Jumlah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tetap mengembangkan sektor infrastruktur di Indonesia. Jumlah tersebut juga dinilai telah mendekati level sebelum terjadinya pandemi virus corona.

“Anggaran untuk infrastruktur negara mencakup 2,4 persen dari produk domestik bruto Indonesia pada 2021 berbanding dengan 1,7 persen pada 2020,” jelas Michael dalam laporannya.

Michael juga menjelaskan, serapan anggaran Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan yang tertunda pada tahun ini kemungkinan akan menaikkan tingkat pertumbuhan pada tahun 2021. 

Hal ini terlihat dari rendahnya serapan anggaran selama lima bulan pertama tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019. Rendahnya serapan juga terlihat dari minimnya jumlah kontrak baru yang diperoleh BUMN karya sepanjang tahun 2020.

Sementara itu, dana dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk tahun 2021 sebesar Rp11,1 triliun juga dapat berdampak positif bagi sektor konstruksi. LMAN yang menyediakan dana untuk proyek-proyek infrastruktur dinilai akan mengakselerasi proyek pembangunan jalan tol pada 2021.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyematkan rating netral pada sektor konstruksi. Michael menilai dengan berkurangnya gangguan akibat pandemi virus corona dan eksekusi proyek yang mulus, sektor ini akan mulai pulih secara bertahap.

Pada perdagangan hari ini, empat saham konstruksi dari kalangan pelat merah kompak menguat hingga sesi pertama. Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. naik 7,59 persen ke posisi 1.275. Kemudian disusul PT Waskita Karya (Persero) Tbk. yang juga naik 3,12 persen ke level 660. Saham PT PP (Persero) Tbk. dan PT Adhi Karya (Persero) juga menguat masing-masing 4,57 persen dan 3,33 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper