Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakai Capex Rp104 Miliar, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) Pacu Bisnis Media

Emtek terus aktif berinvestasi di bisnis digital yang merupakan salah satu dampak positif dari Covid-19, karena memaksa masyarakat untuk lebih banyak melakukan aktivitasnya melalui digital
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK). Istimewa
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten media PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) menyatakan sudah menggunakan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang mayoritas digunakan untuk bisnis media.

Dalam ringkasan hasil paparan publik yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (14/8/2020), Wakil Direktur Utama Sutanto Hartono dan Direktur Sutiana Ali menyampaikan hal tersebut.

“Realisasi capex sampai dengan Juni 2020 sebesar Rp104 miliar dan kapasitas capex terbanyak pada bisnis media,” ungkap manajemen.

Dari sisi kinerja keuangan, emiten berkode saham EMTK tersebut membukukan penurunan pendapatan 1,02 persen menjadi Rp5,34 triliun sepanjang enam bulan pertama 2020.

Di saat yang sama, EMTK berhasil melakukan efisiensi hingga pada akhirnya bisa menekan rugi menjadi Rp210 miliar pada semester pertama tahun ini. Adapun, pada semester I/2019, rugi perseroan mencapai Rp954 miliar.

Manajemen menjelaskan dampak dari pandemi Covid-19 memang paling terlihat pada kinerja kuartal II/2020 yangmana EMTK dan perusahaan lainnya memang tidak bisa menghindar baik dari segi ekonomi maupun bisnisnya.

“Namun, EMTEK terus aktif berinvestasi di bisnis digital yang merupakan salah satu dampak positif dari Covid-19, karena memaksa masyarakat untuk lebih banyak melakukan aktivitasnya melalui digital,” ungkap manajemen.

Sebagai informasi, divisi solusi melalui bisnis solution yang memberikan pelayanan penjualan pulsa mencatatkan pertumbuhan yang signifikan sejalan dengan peningkatan platform digital seperti e-commerce dan e-wallet.

Penjualan pulsa melalui platform digital berhasil bertumbuh pada semester I/2020 sebesar 21 persen dibanding tahun lalu.

Perseroan yakin bahwa memang bisnis digital ini masih dalam tahap investasi, tetapi dengan adanya pandemi Covid-19, memaksa seluruh pemain digital harus melakukan 2 hal.

Pertama, melihat kesempatan bahwa dengan adanya adopsi digital yang terlalu cepat, manajemen juga harus lebih agresif dan memanfaatkan kesempatan.

Kedua, manajemen berpendapat bahwa bisnis digital harus dijaga karena bukan hanya sekadar doing tetapi juga road to profitability yang lebih jelas.

“Dalam measurement itu, kita juga telah melakukan berbagai efisiensi terhadap biaya yang akan dikeluarkan, secara konsisten post bisnis digital terjadi peningkatan efisiensi biaya yang cukup signifikan” tutup manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper