Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Permintaan CPO dari China dan India Kerek Harga Sawit di Riau

Harga sawit di Riau pada pekan ini mengalami kenaikan dipicu oleh permintaan ekspor yang lebih kuat dan aktivitas restocking meningkat dari negara-negara pengimpor minyak sawit utama seperti India dan China.
Ilustrasi - Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat
Ilustrasi - Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan perekonomian global meningkatkan permintaan terhadap minyak sawit domestik dan membuat tingkat harga di tingkat petani menjadi ikut terkerek, khususnya di Provinsi Riau.  

Harga sawit di Riau pada pekan ini mengalami kenaikan dipicu oleh permintaan ekspor yang lebih kuat dan aktivitas restocking meningkat dari negara-negara pengimpor minyak sawit utama seperti India dan China.

"Selain hal tersebut kenaikan harga sawit Riau periode ini dipicu akibat India meningkatkan pembelian pada bulan Juni 2020 karena negara itu mulai melakukan relaksasi PSBB," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja di Pekanbaru, Selasa (11/8/2020). 

Menurut dia, ekspor Malaysia, terutama produk CPO, ke India diperkirakan tetap kuat selama sisa tahun ini setelah pemerintah Malaysia menurunkan pajak ekspor, hal ini dikarenakan Malaysia merupakan barometer dunia untuk harga CPO.

China, katanya, juga akan beralih ke minyak sawit setelah impor kanola dan kedelai terjerat perselisihan perdagangan.

"Karenanya harga TBS kelapa sawit penetapan ke 32 bulan Agustus 2020 (periode 12 – 18 Agustus) di tahun 2020 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp110,81/Kg atau mencapai 5,91 persen dari harga minggu lalu, sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp1.974,40/Kg," katanya.

Untuk faktor internal penyebab naiknya harga TBS periode ini karena terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel dari sebagian perusahaan yang menjadi sumber data.

Kemudian, untuk harga jual CPO, dari PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp442,80/kg, dari PT Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp513,00/Kg, dari PT Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp485,12/Kg, dan fari PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikan harga sebesar Rp484,70/Kg dari harga minggu lalu.

Sedangkan untuk harga jual kernel, dari PT Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp96,00/Kg, dan dari PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikan harga sebesar Rp145,64/Kg dari harga minggu lalu.

Dia menyebutkan harga tandan buah segar sawit Riau untuk umur tiga tahun tercatat Rp1.461,14/kg, umur empat tahun Rp 1.583,70/kg, umur lima tahun Rp1.731,91/kg, umur enam tahun Rp 1.773,66/kg, umur tujuh tahun Rp1.842,86/kg, umur delapan tahun Rp1.893,88/kg, umur sembilan tahun Rp 1.938,72/kg.

Berikutnya harga tandan buah segar sawit Riau umur 21 tahun Rp1.899,52/kg, umur 22 tahun Rp1.889,91/kg, umur 23 tahun Rp1.881,90/kg, umur 24 tahun Rp1.801,83/kg, umur 25 tahun Rp 1.757,79/kg dengan ideks K : 88,31 persen harga CPO Rp9.068,18/kg,harga Kernel Rp4.743,51/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper