Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh, Kabar Vaksin Covid-19 Seret Emas Anjlok dari Level Tertinggi

Emas terkoreksi tajam secara tiba-tiba seiring setelah Rusia mengumumkan perkembangan positif vaksin Covid-19.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Kilau emas mulai memudar seiring dengan meningkatnya optimisme pasar terhadap pengembangan vaksin Covid-19 yang membangkitkan kembali gairah investasi aset berisiko dan meninggalkan emas.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (12/8/2020) harga emas anjlok ke level US$1.800 per troy ounce begitu cepat setelah hinggap di level US$2.000 per troy ounce untuk enam hari perdagangan berturut-turut.

Hingga pukul 11.39 WIB harga emas di pasar spot terjun ke level US$1.872,52 per troy ounce, terkoreksi 2,06 persen. Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Desember 2020 di bursa Comex melemah 2,97 persen ke level US$1.888,4 per troy ounce.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa saat ini terjadi koreksi yang cukup tajam terhadap harga emas secara tiba-tiba seiring dengan Rusia yang mengumumkan perkembangan positif vaksin Covid-19.

Selain itu, data tenaga kerja AS periode Juli berhasil dirilis lebih baik daripada bulan sebelumnya sehingga menjadi sinyal perlambatan ekonomi AS sudah mulai mereda.

Dia menjelaskan, sentimen-sentimen itu telah menenangkan pasar yang sebelumnya mengkhawatirkan ekonomi global akan semakin terpukul seiring dengan pandemi Covid-19 yang tidak kunjung mereda.

Dengan demikian, sebagian besar pelaku pasar langsung mengambil langkah ambil untung dari kilau harga emas yang menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah.

“Koreksi ini cukup tajam kemungkinan ke US$1.800 per troy ounce, kalau seandainya tembus di level support U$1.800 itu, emas akan terus terkoreksi ke U$1.615 per troy ounce,” ujar Ibrahim, Rabu (12/8/2020).

Adapun, Ibrahim mengatakan bahwa saat ini pelaku pasar mulai mengalihkan investasinya ke dolar AS, saham, obligasi, dan aset berisiko lainnya.

Di sisi lain, Tim Analis Monex Investindo Futures mengatakan bahwa penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil utang AS untuk tenor 10 tahun telah menekan harga emas sehingga turun dari level tertingginya.

“Harga emas berpotensi bergerak turun menguji level support US$1.880 per troy ounce, penurunan lebih dalam dari level tersebut berpeluang menekan harga emas menguji level support selanjutnya di US$1.870 dan US$1.860 per troy ounce,” tulis Tim Analis Monex Investindo Futures, Rabu (12/8/2020).

Namun,  jika emas bergerak naik harga emas berpotensi untuk menguji level resisten US$1.910 per troy ounce, penembusan level resisten itu akan membuka peluang harga emas kembali naik menguji level resisten selanjutnya di US$1.920 per troy ounce dan US$1.930 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper