Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tertekan, Saham Lima Emiten Tambang Berguguran

Saham Merdeka Copper Gold (MDKA) menjadi saham dengan penurunan terdalam dengan koreksi 3,28 persen
Tumpukan emas batangan./Bloomberg
Tumpukan emas batangan./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan saham lima emiten emas melanjutkan tren koreksi pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (11/8/2020). Koreksi terjadi bersamaan dengan penurunan harga emas dunia.

Berdasarkan data Bloomberg, lima emiten yang memiliki bisnis pertambangan emas kompak parkir di zona merah dengan penurunan berkisar 1,59 persen hingga 3,28 persen. Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. tercatat saham dengan penurunan kinerja harian terdalam.

Sementara itu, saham PT Hartadinata Abadi Tbk. justru melanjutkan tren kenaikan sejak kemarin. Saham berkode HRTA ditutup dengan kenaikan 1,59 persen ke level 256.Adapun kemarin, saham perusahaan yang berkantor pusat di Bandung itu 

Berikut pergerakan lima saham yang anjlok pada penutupan perdagangan hari ini

Kinerja 5 Saham Tambang Emas, Selasa (11/8/2020)
EmitenHarga PenutupanPerubahan
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)1.915-3,28%
PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM)800-3,03%
PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB)262-2,96%
PT United Tractors Tbk (UNTR)24.275-2,02%
PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI)186-1,59%

Sementara itu, harga emas dunia mulai berbalik arah dan melanjutkan tren pelemahan. Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 15.00 WIB harga emas berjangka Comex turun 1,79 persen ke posisi US$2.003,20 per troy ounce.

Sementara itu, harga emas di pasar spot juga turun 1,81 persen ke level US$1.990,56 per troy ounce. Dengan kata lain, harga emas sudah kembali turun ke bawah level US$2.000 per troy ounce. 

Monex Investindo Futures dalam laporannya melansir pergerakan harga emas menguji level support di US$2015 per troy ounce. Melihat laju harga emas hingga pukul 15.00 WIB, harga emas sudah menembus level support. 

Penurunan harga emas tidak terlepas dari respons pasar terhadap stimulus Amerika Serikat. Respons tersebut mendongkrak kinerja dolar AS yang sudah tertekan ke level terendah dalam dua tahun terakhir. 

"Rebound dolar AS telah menekan turun harga emas. Harapan stimulus pasar terhadap stimulus AS untuk menopang perekonomian AS juga telah membebani harga emas," tulis Monex dalam laporannya yang dikutip Bisnis, Selasa (11/8/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper