Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentul City (BKSL) Digugat Pailit, Bagaimana Laju Sahamnya?

Sejak Februari 2020, harga saham Sentul City menyentuh level terendah. Sejak saat itu, laju saham berkode BKSL cenderung datar
Pemandangan Danau Teratau di kawasan Sentul City, Kabupaten Bogor./sentulcity.co.id
Pemandangan Danau Teratau di kawasan Sentul City, Kabupaten Bogor./sentulcity.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Sentul City Tbk. menyusul permohonan pernyataan pailit yang ditujukan kepada emiten properti tersebut.

Suspensi tersebut diumumkan bursa lewat pengumuman bernomor Peng-SPT-00007/BEI.PP1/08-2020, Senin (10/8/2020). Menurut BEI, suspensi dilakukan merujuk pada informasi adanya Permohonan Pernyataan Pailit kepada PT Sentul City Tbk. (BKSL) selaku Termohon.

Gugatan didaftarkan pada 7 Agustus 2020 lalu dengan nomor perkara 5/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt.Pst. tanggal 7 Agustus 2020. BEI menyebut, suspensi juga dilakukan guna
menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.

“Saat ini, Bursa sedang dalam proses penelaahan lebih lanjut kepada Perseroan. Bursa meminta kepada para pemangku kepentingan untuk selalu memperhatikan setiap keterbukaan informasi yang disampaikan Perseroan,” tulis BEI dalam pengumuman yang dikutip Bisnis, Senin (10/8/2020).

Untuk diketahui, Sentul City dimohonkan pailit oleh enam orang. Gugatan diajukan oleh Ang Andi Bintoro, Linda Karnadi, Meilyana Bintoro, Jimmy Binotor, dan Denny Bintoro. Keena pihak penggugat diwakili oleh kuasa hukum Felix Haholongan Silalahi. Saat ini, status perkara dalam penunjukkan jurusita.

Saat disuspensi, saham berkode BKSL stagnan di level 50. Sejak 26 Februari 2020, saham BKSL resmi menyentuh level terendah di harga 50 alias gocap. Berdasarkan data Bloomberg, saham BKSL longsor sejak 13 Januari 2020, dari posisi 85 terus merosot hingga menyentuh 50 secara pada 26 Februari 2020.

Per Desember 2019, BKSL memiliki aset senilai Rp17,27 triliun yang mana Rp9,48 triliun di antaranya berupa tanah untuk pengembangan alias landbank. Total luas cadangan lahan BKSL mencapai 14.965 hektar pada 2019. Lokasi paling luas berada di Jonggol (4.811 hektare) dan Babakan Madang (2.198 hektare).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper