Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Tunggu Stimulus AS, Bursa Asia Cenderung Bervariasi

Mengutip Bloomberg pada Jumat (7/8/2020) pukul 07.37 WIB, saham di Jepang tidak banyak berubah menjelang libur panjang. Sementara indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,5 persen.
Bursa Asia/ Bloomberg.
Bursa Asia/ Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia dibuka variatif pada awal perdagangn hari ini, Jumat (7/8/2020). Investor tampak masih menunggu keputusan stimulus fiskal di Amerika Serikat sembari mencermati perkembangan tensi antara AS-China.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (7/8/2020) pukul 07.37 WIB, saham di Jepang tidak banyak berubah menjelang libur panjang. Sementara indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,5 persen.

Selanjutnya indeks berjangka S&P 500 melemah 0,1 persen pada pukul 09.01 pagi di Tokyo, Jepang. Pelemahan ini berbalik dari penguatan indeks Bursa WallStreet pada akhir perdagangan Kamis (6/8/2020).

Chief Equity Strategist Bloomberg Intelligence Gina Martin Adams mengatakan ada tren beli saat rumor dan jual saat berita (buy on rumor sell on news) terkait dengan perkembangan stimulus fiskal di AS.

"Dengan momentum yang mendorong pasar, kita secara alamiah harus selalu waspada khususnya ketika berkaitan dengan kebijakan pemerintah," kata Adams seperti dikutip Bloomberg, Jumat (7/8/2020).

Adapun, para pembuat kebijakan di AS berkomitmen untuk meneruskan pembicaraan mengenai stimulus dalam paket pemulihan ekonomi. Presiden AS Donald Trump bilang dirinya bisa bersikap unilateral untuk beberapa isu.

Walaupun rilis pendapatan korporasi lebih baik daripada yang diperkirakan, ketegangan tensi AS-China tetap membuat investr khawatir. AS kini ingin memperketat sejumlah persyaratan bagi perusahaan China yang tercatat di Bursa AS.

Dari sisi perkembangan virus corona, jumlah kasus positif meningkat lagi di Eropa. University of Washington memperkirakan tingkat kematian akibat Covid-19 di AS bisa meningkag dua kali lipat pada Desember 2020 apabila laju penyebarannya tidak berubah dari level sekarang ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper