Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore! Dana Kelolaan Reksa Dana Kembali Lampaui Rp500 Triliun

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan atau asset under management reksa dana naik 4,28 persen menjadi Rp503,2 triliun pada Juli 2020 dari Rp482,54 trliun pada bulan sebelumnya.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Total dana kelolaan industri reksa dana mengalami kenaikan pada Juli 2020 seiring dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan atau asset under management reksa dana naik 4,28 persen menjadi Rp503,2 triliun pada Juli 2020 dari Rp482,54 trliun pada bulan sebelumnya.

Pada saat bersamaan, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 4,80 persen ke level 5.149 selama bulan lalu.

Melihat data historis, AUM reksa dana anjlok ke bawah Rp500 triliun untuk pertama kalinya sejak November 2018 ketika Indonesia mengumumkan kasus pertama Covid-19 pada akhir kuartal I/2020.

Sentimen negatif pandemi membuat pelaku pasar khawatir dan rama-ramai membukukan aksi jual atau redemption reksa dana senilai Rp67,68 triliun pada Maret, tertinggi sejak Januari 2018.

Sejak saat itu, nilai subscription reksa dana belum sekali pun kembali ke level pembelian pada tahun lalu di atas Rp50 triliun. Tingkat subscription reksa dana tertahan pada kisaran Rp29 triliun—Rp46 triliun sedangkan redemption tercatat pada kisaran Rp30-an triliun.

Salah satu manajer investasi yang ikut membukukan kenaikan AUM pada Juli 2020 adalah PT Eastspring Investment Indonesia.

Dana kelolaan fund manager asal Inggris itu tercatat naik 5,39 persen menjadi Rp84,39 triliun pada akhir Juli 2020 dari bulan sebelumnya Rp80,07 triliun.

Adapun, produk reksa dana berbasis saham merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap total AUM Eastspring Indonesia.

Dalam laporan Spring Flash yang dirilis Eastspring Indonesia pada awal pekan ini, volatilitas pasar diperkirakan masih tinggi untuk jangka pendek. Pergerakan IHSG pun masih rentan berfluktuasi.

Selain fokus pada penanganan penyebaran Covid-19 di berbagai negara, ke depannya investor akan mencermati rilis data pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan laba perusahaan yang diperkirakan tertekan pada kuartal II/2020.

“Alhasil, kami tetap lebih menyukai aset alokasi pendapatan tetap dibanding saham,” tulis Eastspring Indonesia, seperti dikutip pada Kamis (6/8/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper