Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekor Harga Emas Pecah, Enam Saham Ini Kembali Melesat

Harga emas dunia terus mencetak rekor baru dan mengerek harga saham emiten yang memiliki bisnis logam mulia.
Tumpukan emas batangan./Bloomberg
Tumpukan emas batangan./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Laju saham enam emiten yang memiliki bisnis emas kembali mendapat katalis positif dari pergerakan harga emas dunia. Keenam saham kompak menghijau hingga awal sesi kedua perdagangan hari ini, Rabu (5/8/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, saham PT J Resource Asia Pasifik tercatat sebagai saham dengan kenaikan saham tertinggi sebesar 9,16 persen ke 286 hingga pukul 13.50 WIB.

Laju saham lima emiten tambang emas lain yang juga menguat sebagai berikut :

  • PT Merdeka Copper & Gold Tbk (MDKA) naik 6,35 persen ke level 1.925
  • PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI) naik 6,25 persen ke level 204
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 6,11 persen ke level 21.700
  • PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 4,26 persen ke level 735
  • PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) naik 3,48 persen ke level 238.

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau masih berada di zona hijau dengan penguatan 0,81 persen dari posisi penutupan kemarin. IHSG masih bertengger di level 5.115,540 hingga pukul 13.55 WIB.

Indeks tetap berada di jalur hijau kendati di akhir sesi pertama, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi minus 5,32 persen di kuartal II/2020.

Adapun, harga emas terus melaju membobol rekor demi rekor. Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 07.04 WIB, harga emas spot terpantau menguat menguat 0,17 persen atau 3,37 poin di posisi US$2.022,58 per troy ounce pada Rabu (5/8/2020). Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 menguat 1,18 persen atau 23,80 poin ke level US$2.044,80 per troy ounce.

Di dalam negeri, harga emas Antam juga menyentuh level baru. Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas 24 karat ukuran 1 gram dibanderol Rp1.048.000, naik Rp19.000 dibandingkan dengan posisi kemarin.

Emas terus memperbarui rekor tertingginya karena pandemi virus corona mendorong serangkaian stimulus yang belum pernah digelontorkan sebelumnya untuk menopang ekonomi. Di antara stimulus tersebut termasuk penurunan suku bunga, yang merupakan keuntungan bagi emas.

Selain itu, mendidihnya ketegangan geopolitik, termasuk ledakan besar di pelabuhan utama Lebanon pada hari Selasa, juga meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven ini.

"Orang-orang menginginkan keselamatan, dan keselamatan saat ini adalah emas karena obligasi pemerintah tidak menghasilkan," ujar analis pasar senior RJO Futures, Bob Haberkorn, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper