Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Pastikan Produksi Vaksin Covid pada 2020, Saham KAEF dan INAF Bugar Lagi

Saham Kimia Farma dan Indofarma langsung tancap gas pada awal perdagangan Rabu (5/8/2020),
Seorang petugas di Apotik Kimia Farma sedang melihat persediaan barang yang dijual di etalase./Kimia Farma
Seorang petugas di Apotik Kimia Farma sedang melihat persediaan barang yang dijual di etalase./Kimia Farma

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan harga saham PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indofarma Tbk. kembali bugar setelah kabar kepastian produksi vaksin oleh PT Bio Farma (Persero) dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Kimia Farma langsung tancap gas menguat 20 poin ke level Rp2.300 pada pembukaan perdagangan Rabu (5/8/2020). Harga saham naik 20,18 persen ke level Rp2.740 hingga pukul 09:30 WIB.

Dalam sebulan terakhir, emiten berkode saham KAEF itu telah menguat 141,59 persen. Total kapitalisasi pasar naik menjadi Rp15,22 triliun.

Indofarma juga tidak ketinggalam melesat sejak pembukaan perdagangan dengan naik 20 poin ke level Rp2.300. Emiten bersandi INAF itu menguat 19,74 persen ke level Rp2.730 hingga pukul 09:30 WIB.

Saham INAF tengah melaju dalam tren positif sepanjang periode berjalan 2020. Pergerakan sudah naik 213,79 persen secara year to date (ytd).

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memastikan PT Bio Farma (Persero) mampu memproduksi vaksin Covid-19 sebanyak 250 juta dosis pada akhir 2020.

“Hari ini saya memastikan Bio Farma saat ini sudah siap memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun dan di akhir tahun siap memproduksi 250 juta dosis per tahun,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (4/8/2020).

Erick yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengungkapkan salah satu fokus utama yakni melipatgandakan ketersediaan vaksin dan terapi pengobatan yang sangat krusial untuk menanggulangi pandemi.

Seperti diketahui, INAF dan KAEF selaku anak usaha Bio Farma akan menjadi distributor apabila vaksin telah diproduksi dengan komposisi pembagian 50:50.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper