Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Sumsel KKK 100 Persen Rp14.634 per Kilogram

Harga komoditas karet di Sumatra Selatan menunjukkan tren peningkatan sejak awal Agustus 2020 seiring membaiknya permintaan di pasar ekspor, dengan banderol Rp14.634 per kilogram untuk karet dengan kadar karet kering (KKK) 100 persen.
Petani memanen getah karet di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (31/1/2020). Dampak wabah virus corona, harga karet di Sumatera Selatan mengalami penurunan dari Rp17.151 per kilogram menjadi Rp14.950 per kilogram untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen atau turun 12,8 persen sejak 20 Januari lalu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Petani memanen getah karet di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (31/1/2020). Dampak wabah virus corona, harga karet di Sumatera Selatan mengalami penurunan dari Rp17.151 per kilogram menjadi Rp14.950 per kilogram untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen atau turun 12,8 persen sejak 20 Januari lalu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, PALEMBANG - Harga komoditas karet di Sumatra Selatan menunjukkan tren peningkatan sejak awal Agustus 2020 seiring membaiknya permintaan di pasar ekspor, dengan banderol Rp14.634 per kilogram untuk karet dengan kadar karet kering (KKK) 100 persen.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Sumsel, harga untuk KKK 100 persen sudah di atas Rp14.000 sejak awal Agustus 2020.

Pada periode Selasa, 4 Agustus 2020, harga KKK 100% tercatat sebesar Rp14.634 per kilogram. Sementara untuk KKK 70% senilai Rp10.244 per kg, KKK 60% senilai Rp8.780 per kg, KKK 50% senilai Rp7.317 per kg dan KKK 40% senilai Rp5.854 per kg. 

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian, mengatakan harga terakhir yang menyentuh di atas Rp14.000 pada 21 April 2020.

“Sudah 100 hari harga karet KKK 100% selau di bawah Rp14.000 sekarang masuk masa new normal membaik,” katanya, Selasa (4/8/2020).

Menurut Rudi, kenaikan harga karet tersebut tidak terlepas dari peningkatan ekspor ke negara tujuan.

“Ekspor karet kita ke negara Tiongkok dan  Amerika mulai membaik di masa new normal ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru menilai mutu karet yang dihasilkan petani sudah tak ada masalah, pasalnya dalam beberapa tahun terakhir gencar dilakukan pembinaan.

“Namun, persoalan saat ini beralih pada pasar ekspor, masih ada yang permintaan dari negara tujuan belum membaik. Makanya kami minta ke pusat untuk membuka keran ekspor ke negara-negara baru,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper