Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentral Mitra Informatika (LUCK) Optimistis Pendapatan Tumbuh 30%

PT Sentral Mitra Informatika Tbk. (LUCK) optimistis pendapatan perseroan hingga akhir tahun ini tumbuh sebesar 30% melihat pertumbuhan omzet dan laba bersih paruh pertama tahun ini.
Jajaran komisaris dan direksi PT Sentral Mitra Informatika Tbk berpose usai pencatatan saham perdana perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), 28 November 2018./sentral.co.id
Jajaran komisaris dan direksi PT Sentral Mitra Informatika Tbk berpose usai pencatatan saham perdana perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), 28 November 2018./sentral.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Sentral Mitra Informatika Tbk. (LUCK) optimistis pendapatan perseroan hingga akhir tahun ini tumbuh sebesar 30% melihat pertumbuhan omzet dan laba bersih paruh pertama tahun ini.

Pendapatan LUCK pada semester I/2020 senilai Rp62,8 miliar, tumbuh 30% dari Rp48,3 milliar pada periode yang sama di tahun 2019. Pada periode yang sama, perseroan juga berhasil mencetak laba bersih senilai Rp4,3 miliar atau naik 13,5% dari Rp3,7 miliar.

Pertumbuhan kinerja di masa pandemi Covid-19 itu seiring dengan perubahan masyarakat mengoptimalkan teknologi informasi (TI) untuk menyokong aktivitas reguler di masa pandemi ini.

“Pandemi Covid-19 relatif tidak berdampak negatif terhadap laju omzet, kami justru mengalami peningkatan penjualan sebesar 30% karena pandemi ini berbanding lurus dengan peningkatan penggunaan teknologi informasi oleh konsumen,” ujar Josephine Handayani Hidajat dalam keterangan pers, Selasa (4/8/2020).

Menurutnya, perfoma positif perusahaan penyedia solusi percetakan dan dokumen, serta penjualan produk teknologi informasi itu juga disokong arus kas dari operasional perusahaan yang dalam kondisi positif.

Dia menjelaskan perseroan mampu membiayai operasional tanpa harus berutang ke pihak ketiga sehingga LUCK tidak dibebani kewajiban bunga dan biaya operasional terjaga dengan baik serta lebih kompetitif dibandingkan perusahaan sejenis.

Alhasil, arus kas perseroan mudah mengalir sehingga menunjang manajemen untuk mengimplementasikan kebijakan strategis dan pemasaran yang lincah (agile) di masa pandemi ini.

Current ratio berada pada posisi 400% sehingga perseroan sangat likuid dan mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudent) dalam mengelola keuangan serta kepercayaan vendor kepada kami kian meningkat serta cost of fund kami lebih rendah sehingga harga jual lebih kompetitif,” tutur Josephine.

Dampaknya, menurut Josephine, perseroan mudah beradaptasi dalam mengimplementasikan strategi pemasaran di fase pembatasan sosial berskala besar hingga kenormalan baru (new normal).

Produktivitas para pegawai LUCK pun tetap stabil meski tiga hari bekerja di rumah (work from home) dan bekerja di kantor selama 2 hari dalam sepekan.

Sebagai perusahaan penyedia jasa solusi TI terdepan di Indonesia, manajemen dan karyawan LUCK sudah terbiasa menggunakan teknologi untuk menunjang pekerjaan sehingga perseroan mudah beradaptasi dan bergerak lincah menggarap peluang bisnis di masa pandemi ini.

“Kami gencar melakukan webinar (web seminar) ke pelanggan-pelanggan untuk menerapkan teknologi dalam menghadapi pandemi, seperti penggunaan sistem printing yang bisa diakses dari luar kantor tapi tetap terjamin keamanannya dan tanpa harus investasi tambahan untuk mesin di rumah,” tutur Josephine.

Kemudian, LUCK rutin mengedukasi konsumen dalam memantau kinerja karyawan yang menggunakan piranti lunak (software) Employee Self Service.

Pencapaian lainnya, tenaga penjual LUCK di masa pandemi ini berhasil menorehkan pertumbuhan penjualan system touchless untuk absensi dan pengukuran suhu tanpa thermometer manual dan teknologi multi-media dan perangkat komputer untuk menunjang pekerjaan dari rumah.

Selanjutnya, perseroan melihat celah bisnis lainnya seiring pengembangan bisnis LUCK di toko dalam jaringan (daring) seperti di platform e-commerce yang memudahkan konsumen institusi serta ritel untuk memesan produk dan solusi TI terintegrasi.

Skema penjualan LUCK di toko daring ini antara lain business to government (B2G) dan business to bussiness (B2B). “Kami mengembangkan bisnis e-commerce, B2G, B2B, pemesanan online serta support dan monitoring online konsumen,” ucap Josephine.

Sebagai perusahaan di industri teknologi informasi, LUCK berpandangan pandemi ini memicu peluang bisnis lantaran masyarakat sangat cepat bermigrasi dari platform konvesional ke digital.

Perubahan perilaku masyarakat ini, menurut Josephine, di antaranya tercermin dari perubahan korporasi swasta, BUMN, dan instansti pemerintah yang menerapkan kebijakan bekerja dari rumah, institusi pendidikan menerapkan sekolah dalam jaringan (online).

Untuk itu, LUCK merespons kebutuhan konsumen dengan mengembangkan beberapa produk berteknologi termutakhir untuk korporat,  yaitu absensi secara online, face recognition, dan perangkat global positioning system (GPS).

“Kami juga bekerja sama dengan Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pengadaan alat-alat TI untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Dan, kami juga menawarkan berbagai solusi untuk perusahaan-perusahaan dan institusi pendidikan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper