Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Anjlok, Saham PTPP Amblas 6,76 Persen

Laba bersih PTPP turun 95 persen pada periode semester I/2020. Di saat yang bersamaan, saham PTPP tertekan dan mengalami koreksi lebih dari 6 persen.
Pekerja beraktifitas di dekat logo PT PP Properti Tbk. di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pekerja beraktifitas di dekat logo PT PP Properti Tbk. di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja sektor konstruksi benar-benar merana selama enam bulan pertama 2020. Kinerja pendapatan dan laba bersih turun drastis.

Misal, PT PP (Persero) Tbk, mencatat penurunan laba bersih hingga 95 persen pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2020. Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan hari ini, Senin (3/8/2020), PTPP meraup laba bersih Rp15,94 miliar. Adapun pada 30 Juni 2019, PTPP meraup laba bersih Rp343,17 miliar.

Penurunan laba bersih tidak terlepas dari kinerja pendapatan yang anjlok. Total pendapatan PTPP di semester pertama turun 36,6 persen menjadi Rp6,74 triliun.

Pendapatan dari jasa konstruksi sebagai penyumbang utama omzet turun hampir 40 persen menjadi Rp5,33 triliun. Segmen lain yang memberikan sumbangsih signifikan, yaitu EPC juga turun 56 persen menjadi Rp397,01 miliar.

Kinerja pendapatan yang anjlok disusul oleh perolehan laba bersih membuat laba per saham menciut. Laba per saham per Juni 2020 tercatat Rp3, jauh lebih rendah dibandingkan dengan posisi Juni 2019 sebear Rp55.

Sebelumnya, manajemen emiten berkode saham PTPP tersebut mengakui pandemi virus corona amat berdampak pada kegiatan bisnis perusahaan. PTPP juga telah melakukan penghentian kegiatan operasional secara parsial.

Selain itu, pengerjaan sejumlah proyek yang dimiliki perusahaan juga terhambat atau bahkan terhenti. Hingga 15 Juli 2020 sebesar 12 persen atau 16 proyek berada dalam status slowdown. Sementara 7 persen atau 9 proyek berstatus lockdown.

Adapun pengerjaan 6 proyek atau 5 persen dari total keseluruhan terpaksa harus dihentikan sementara. Pasalnya, lokasi proyek berada di zona merah serta terjadinya perlambatan di beberapa kegiatan proyek di lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper