Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Harga Emas Merona, Antam (ANTM) hanya Catatkan Laba Rp84 miliar

Antam hanya mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp84,82 miliar pada semester I/2020.
Emas batangan cetakan PT Aneka Tambang Tbk. Harga emas 24 karat Antam dalam sepekan terakhir mengalami lonjakan hingga menyentuh hampir Rp1 juta per gram./logammulia.com
Emas batangan cetakan PT Aneka Tambang Tbk. Harga emas 24 karat Antam dalam sepekan terakhir mengalami lonjakan hingga menyentuh hampir Rp1 juta per gram./logammulia.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan logam, PT Aneka Tambang Tbk., membukukan penurunan kinerja keuangan sepanjang paruh pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham ANTM itu mencatatkan pendapatan Rp9,22 triliun pada semester I/2020. Realisasi itu turun 36 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,42 triliun.

Namun, beban lain-lain perseroan naik signifikan 248,45 persen secara year on year (yoy) ke posisi Rp318,7 miliar dibandingkan dengan pada semester I/2019 hanya sebesar Rp91,46 miliar.

Padahal, ANTM telah menekan beban pokok penjualan ke posisi Rp7,9 triliun daripada enam bulan pertama tahun lalu sebesar Rp12,27 triliun.

Dengan demikian, perseroan pun hanya mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp84,82 miliar pada semester I/2020. Pencapaian itu anjlok 80,1 persen dibandingkan dengan semester I/2019 sebesar Rp428 miliar.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan berhasil turun tipis menjadi hanya sebesar Rp11,9 triliun daripada posisi per 31 Desember 2019 sebesar Rp12,06 triliun.

Adapun, total liabilitas itu terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp4,45 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp7,4 triliun.

Sementara itu, total aset perseroan mencapai Rp30,03 triliun per 30 Juni 2020, turun tipis dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2019 sebesar Rp30,19 triliun. Kas dan setara kas perseroan turun 17,3 persen dari posisi akhir tahun lalu menjadi hanya sebesar Rp3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper