Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semarak IPO Tak Kunjung Menarik Dana Jumbo, Kenapa Ya?

Dari 33 emiten anyar di Bursa Efek Indonesia, hanya satu emiten yang berhasil menggalang dana di atas Rp1 triliun.
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pandemi Covid-19 telah memupuskan harapan terhadap kehadiran emiten baru yang mampu menghimpun dana dalam jumlah besar di Bursa Efek Indonesia. 

Sebagian besar perusahaan yang mengincar dana segar di atas Rp1 triliun lewat initial public offering (IPO) menunda proses penawaran hingga tahun depan atau menunggu kondisi pasar saham yang lebih kondusif.

Berdasarkan catatan Bisnis, sejak awal tahun ini hanya ada 1 dari 33 emiten yang mengantongi dana segar di atas Rp1 triliun lewat IPO yaitu PT Metro Healthcare Indonesia Tbk.

Emiten bersandi saham CARE tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 13 Maret 2020 dengan dana yang dihimpun senilai Rp1,03 triliun. Sementara nilai IPO dari mayoritas emiten anyar lainnya berkisar Rp94,80 miliar—Rp12 miliar.

Dari sisi kinerja pasar saham, IHSG belum bangkit dari zona merah sejak awal tahun dengan pelemahan 18,86 persen ke level 5.110 pada perdagangan Rabu (29/7/2020) pukul 14.49 WIB. 

Kepada Divisi Equity Research BNI Sekuritas Kim Kwie Sjamsudin menilai saat ini pipeline dari perusahaan sekuritas pelat merah tersebut untuk IPO bernilai besar kemungkinan besar akan ditunda sampai dengan tahun depan.

“Kondisi market kurang suportif, kemungkinan besar IPO [jumbo] ditunda tahun depan. Kami sendiri melihat prospek pasar saham Indonesia lebih bagus tahun depan,” kata Kim di Jakarta, Selasa (29/7/2020).

Sementara untuk IPO dengan nilai penggalangan dana kecil, Kim menilai masih ada peluang untuk terserap pasar pada tahun ini seiring dengan kondisi pemulihan ekonomi sudah dimulai.

Namun demikian, bagi calon emiten yang memiliki sektor yang sama dengan perusahaan tercatat tentu akan sulit mendapatkan valuasi tinggi seperti yang diharapkan sebelum pandemi.

Selain itu, investor juga akan mempertimbangkan sektor usaha dari calon emiten sebelum memutuskan untuk membeli saham IPO. Penawaran saham dari perusahaan yang bisnisnya memiliki daya tahan terhadap pandemi dan berprospek cerah tetap akan ramai peminat.

Sepinya mandat IPO bernilai jumbo juga disebut menjadi kendala bagi pemasukan perusahaan sekuritas tahun ini. Kim menunjukkan bisnis underwriting untuk obligasi lebih mendominasi sejak awal tahun ketimbang penjaminan efek saham.

“[BNI Sekuritas] lebih mengandalkan secondary market [lewat transaksi broker]. Pasar perdana untuk saham masih belum bagus,” tutur Kim.

Berikut daftar 33 emiten anyar yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun berjalan, dikutip dari data BEI dan Bloomberg :

33 Emiten Baru di Bursa Efek Indonesia
Kode SahamEmitenNilai IPO (dalamRp miliar)

CARE

PT Metro Healthcare Indonesia Tbk.

1.030

DADA

PT Diamond Citra Propertindo Tbk.

218,99

KBAG

PT Karya Bersama Anugerah Tbk.

215

AMOR

PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk.

211,11

AMAR

PT Bank Amar Indonesia Tbk.

209,86

BHAT

PT Bhakti Multi Artha Tbk.

206

PURA

PT Putra Rajawali Kencana Tbk.

189

BBSS

PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk.

156

TRIN

PT Perintis Triniti Properti Tbk.

129,77

PTPW

PT Pratama Widya Tbk.

114,16

PGUN

PT Pradiksi Gunatama Tbk.

103,50

INDO

PT Royalindo Investa Wijaya Tbk.

94,80

SAMF

PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk.

93

DMND

PT Diamond Food Indonesia Tbk.

91,50

CASH

PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk.

87,50

BESS

PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk.

73,50

AMAN

PT Makmur Berkah Amanda Tbk.

64,35

CBMF

PT Cahaya Bintang Medan Tbk.

60

CSRA

PT Cisadane Sawit Raya Tbk.

51,25

SBAT

PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk.

44,63

TECH

PT Indosterling Technomedia Tbk.

40,21

IKAN

PT Era Mandiri Cemerlang Tbk.

40

SOFA

PT Boston Furniture Industries Tbk.

40

CSMI

PT Cipta Selera Murni Tbk.

36,08

TAMA

PT Lancartama Sejati Tbk.

35

ASPI

PT Andalan Sakti Primaindo Tbk.

34,65

UANG

PT Pakuan Tbk.

34,38

EPAC

PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk.

27,50

AYLS

PT Agro Yasa Lestari Tbk.

25,87

RONY

PT Aesler Grup Internasional Tbk.

25

ESTA

PT Esta Multi Usaha Tbk.

24

PPGL

PT Prima Globalindo Logistik Tbk.

16,50

PGJO

PT Tourindo Guide Indonesia Tbk.

12

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper