Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Turun 19,39 Persen, Semen Baturaja (SMBR) Berbalik Merugi

Menurut laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Kamis (30/7/2020), emiten bersandi saham SMBR tersebut mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau rugi bersih senilai Rp137,62 miliar. 
Pegawai PT Semen Baturaja (Persero) Tbk memanfaatkan sistem teknologi informasi untuk memantau penjualan dan distribusi produk perseroan. istimewa
Pegawai PT Semen Baturaja (Persero) Tbk memanfaatkan sistem teknologi informasi untuk memantau penjualan dan distribusi produk perseroan. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk mencatatkan rugi bersih lebih dari Rp130 miliar pada semester I/2020.

Menurut laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Kamis (30/7/2020), emiten bersandi saham SMBR tersebut mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau rugi bersih senilai Rp137,62 miliar. 

Catatan tersebut berbanding terbalik dengan laba bersih yang diraup SMBR pada semester I/2019 lalu. Kala itu, perusahaan masih mampu mencatkan keuntungan sebesar Rp7,55 miliar.

Kondisi SMBR yang berbalik merugi terjadi seiring dengan penurunan pendapatan perusahaan. Hingga 30 Juni 2020, perusahaan mencatat pemasukan sebesar Rp671,82 miliar atau terkontraksi 19,39 persen dibandingkan dengan penerimaan hingga 30 Juni 2019 lalu di angka Rp833,46 miliar.

Penurunan tersebut juga berimbas pada laba usaha yang didapatkan perusahaan. SMBR tercatat mengalami rugi sebesar Rp33,78 miliar pada semester I/2020, berbanding terbalik dengan laba usaha sebesar Rp92 miliar yang dicetak pada semester I/2019.

Perusahaan juga mencatat kenaikan liabilitas jangka pendek, yang disebabkan oleh kenaikan utang bank jangka pendek dari Rp72,04 miliar pada akhir tahun 2019  menjadi Rp471,36 miliar. Utang usaha pihak ketiga juga tercatat naik menjadi Rp278,73 miliar dari posisi 31 Desember 2019 lalu sebesar Rp225,11 miliar.  

Total liabilitas SMBR secara keseluruhan juga naik menjadi Rp2,28 triliun dari posisi 31 Desember 2019 sebesar Rp2,08 triliun.

Sementara itu, jumlah arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi atau capital expenditure juga menyusut dari Rp182,15 miliar menjadi Rp53,93 miliar. Jumlah kas dan setara kas SMBR pada akhir tahun juga turun menjadi Rp70,08 miliar dari posisi 30 Juni 2019 sebanyak Rp184,08 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper