Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Putusan Rapat The Fed, Bagaimana Arah Harga Emas?

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (29/7/2020) hingga pukul 16.43 WIB, harga emas di pasar spot masih berada di posisi tinggi, yaitu di level US$1.955,71 per troy ounce, terkoreksi 0,14 persen.
Emas batangan./bloomberg
Emas batangan./bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Emas masih akan menjadi aset investasi yang mendapatkan perhatian penuh dari investor seiring dengan proyeksi kebijakan dovish dari The Fed.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (29/7/2020) hingga pukul 16.43 WIB, harga emas di pasar spot masih berada di posisi tinggi, yaitu di level US$1.955,71 per troy ounce, terkoreksi 0,14 persen.

Emas spot sempat menembus level US$1.981 per troy ounce, level tertinggi emas sepanjang masa.

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Desember 2020 di bursa Comex berada di level US$1.971,4 per troy ounce, menguat 0,38 persen. Adapun, harga emas Comex berhasil menyentuh rekor harganya di level US$2.000 per troy ounce.

Dengan demikian, sepanjang tahun berjalan 2020 harga emas telah bergerak menguat hampir 30 persen, mengungguli hampir semua kinerja aset investasi lainnya secara year to date.

Di sisi lain, harga emas cetakan PT Aneka Tambang Tbk. atau emas Antam dengan ukuran 1 gram juga berhasil mencetak rekor sepanjang sejarah, yaitu berada di posisi Rp1,013 juta per gram. Pada perdagangan Selasa (28/7/2020), harga emas Antam menembus Rp1,022 juta per gram.

Analis meyakini harga logam mulia saat ini mengerem kenaikannya sebelum akhirnya naik signifikan seiring dengan prospek nada dovish dari kebijakan dan pidato Gubernur The Fed Jerome Powell.

Untuk diketahui, Bank Sentral AS tersebut melakukan pertemuan bulanannya atau FOMC pada 28-29 Juli 2020. Fokus investor tertuju pada agenda ekonomi itu, menanti kepastian arah kebijakan The Fed. Rilis rapat The Fed pada Kamis (30/7/2020) pukul 01.30 WIB.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa The Fed diyakini masih akan menyuarakan nada pesimistis terkait pemulihan ekonomi AS dan tetap akan mempertahankan penggelontoran stimulus untuk waktu yang cukup lama.

The Fed diprediksi mempertahankan suku bunga rendah yaitu mendekati 0 persen dengan harapan dapat membantu tingkat inflasi AS seperti yang diharapkan pemangku kebijakan.

“Kebijakan ini berpotensi melemahkan dolar AS dan masih akan menaikan harga emas,” ujar Ariston kepada Bisnis, Rabu (29/7/2020).

Dia memperkirakan harga emas di pasar spot masih akan menguji level US$1.980 per troy ounce dalam waktu dekat sebelum menyusul harga emas Comex ke kisaran level US$2.000 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper