Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Pelanggan Tembus 57 Juta, ARPU Indosat (ISAT) Meningkat

Jumlah pelanggan seluler ISAT meningkat 0,9 persen yoy mencapai 57,2 juta pada akhir Juni 2020.
Ruang kerja Indosat Network Operation Center. Istimewa
Ruang kerja Indosat Network Operation Center. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) mencatatkan peningkatan jumlah pelanggan pada semester I/2020.

Dalam keterangan resmi, manajemen ISAT menyampaikan serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan di paruh pertama tahun ini baru sebesar Rp3,3 triliun, turun 22,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp4,2 triliun.

Dari sisi operasional, jumlah pelanggan seluler ISAT meningkat 0,9 persen year on year (yoy) mencapai 57,2 juta pada akhir Juni 2020. Pendapatan pata-rata per Pengguna (ARPU) meningkat menjadi Rp31.400, dari sebelumnya Rp27.900 pada semester I/2019.

"Rata-rata minutes of usage (MOU) per pelanggan menurun menjadi 29,5 menit, turun 16,8 persen yoy sejalan dengan tren negatif industri layanan suara tradisional. Sebaliknya, lalu lintas data tumbuh signifikan hingga 61 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," papar perseroan dalam laporan resminya, seperti dikutip Bisnis, Rabu (29/7/2020).

Untuk jaringan, perusahaan tercatat mengoperasikan 124.944 BTS per 30 Juni 2020, menambah 38.579 BTS dibandingkan tahun lalu. Hingga saat ini, perusahaan telah mengoperasikan 52.776 BTS 4G.

Sementara itu, Indosat mencatatkan kenaikan pendapatan sepanjang semester I/2020 seiring dengan peningkatan kinerja operasional.

Dalam periode enam bulan yang berakhir per 29 Juni 2020, emiten telekomunikasi bersandi ISAT ini mencatat kenaikan pendapatan 9,4 persen secara yoy dari Rp12,29 triliun menjadi Rp13,45 triliun.

Pendapatan Indosat tersebut berasal dari bisnis seluler, MIDI, dan Telekomunikasi Tetap masing-masing berkontribusi 83 persen, 15 persen, dan 2 persen terhadap pendapatan operasional konsolidasi untuk periode yang berakhir 30 Juni 2020.

Secara rincian, pendapatan seluler meningkat sebesar 11,8 persen dibandingkan dengan semester I/2019, disebabkan oleh peningkatan pendapatan data, mengimbangi penurunan suara dan SMS.

Adapun pendapatan MIDI meningkat sebesar 2,4 persen dibandingkan dengan semester I/2019, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dalam layanan secara keseluruhan, yaitu Konektivitas Tetap, Internet Tetap, dan layanan TI.

Kemudian, pendapatan Telekomunikasi Tetap menurun sebesar 19,8% dibandingkan dengan 1H 2019 karena penurunan lalu lintas yang masuk.

Dari pos kewajiban, total utang kotor ISAT per 30 Juni 2020, sebesar Rp19,16 triliun. Adapun posisi kas Perusahaan pada 30 Juni 2020 mencapai Rp4,53 triliun utang bersih sebesar Rp14,62 triliun.

“Kemudian EBITDA naik 22,5 persen YoY dan margin EBITDA tercatat sebesar 40,4 persen, meningkat sebesar 4,3 persen dari tahun lalu,” tulis manajemen.

Untuk pos kinerja secara akumulasi, per akhir semester I/2020 perseroan masih membukukan kerugian Rp341 miliar, berbeda tipis dengan kerugian per akhir semester I/2019 yang sebesar Rp331 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper