Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Covid-19 Mengadang, Jasa Armada (IPCM) Kantongi Laba Bersih Rp54 Miliar

Laba bersih yang dikantongi IPCM tumbuh 8,54 persen year on year (yoy) menjadi Rp54 miliar per 30 Juni 2020.
Dewan Direksi PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) berpose usai rapat umum pemegang saham, Rabu (15/7/2020). Selain mengganti komisaris dan direksi, RUPS memutuskan penggunaan laba untuk dividen sebesar 75 persen./IPCM
Dewan Direksi PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) berpose usai rapat umum pemegang saham, Rabu (15/7/2020). Selain mengganti komisaris dan direksi, RUPS memutuskan penggunaan laba untuk dividen sebesar 75 persen./IPCM

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Armada Indonesia Tbk. membukukan pertumbuhan laba bersih 8,54 persen secara tahunan pada semester I/2020.

Jasa Armada Indonesia mengumumkan pertumbuhan pendapatan 3,42 persen secara tahunan menjadi Rp338 miliar pada semester I/2020. Dari situ, laba bersih yang dikantongi tumbuh 8,54 persen year on year (yoy) menjadi Rp54 miliar per 30 Juni 2020.

Lewat siaran pers, emiten berkode saham IPCM itu menjelaskan bahwa pendapatan Rp338 miliar diperoleh dari kontribusi jasa penundaan kapal senilai Rp295,5 miliar atau setara dengan 87 persen. Sisanya, jasa pengelolaan kapal berkontribusi Rp28 miliar atau 8,3 persen dan jasa pemanduan Rp13 miliar atau 4 persen.

Lebih lanjut, pendapatan jasa penundaan 76 persen atau Rp224 miliar merupakan kontribusi penundaan kapal di pelabuan umum. Adapun, kontribusi penundaan kapal di terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) sebesar 13 persen atau Rp39,6 miliar kemudian penundaan kapal di terminal khusus (Tersus) sebesar 11 persen atau Rp31,5 miliar.

Direktur Utama Jasa Armada mengatakan akan terus melakukan upaya peningkatan layanan, kecepatan, dan menjaga keandalan armada kapal tunda sesuai kebuthan pelanggan. Perseroan juga memenuhi aspek keselamatan pelayaran dalam hal mendukung kelancaran sistim logistik nasional.

“IPCM juga melakukan berbagai upaya untuk menangkap peluang pasar lebih besar untuk TUKS dan Tersus dalam situasi new normal ini termasuk menjaga likuiditas serta optimalisasi penggunaan teknologi informasi dalam melayani pelanggan serta mendukung proses kerja,” jelasnya melalui siaran pers, Rabu (29/7/2020).

Sementara itu, Direktur Keuangan dan SDM Jasa Armada Indonesia Rizki Pribadi Hasan mengungkapkan perseroan telah melakukan kajian termasuk stress test sesuai dengan beberapa skenario pemulihan ekonomi sejak pandemi Covid-19 akhir kuartal I/2020.

IPCM menyatakan terus memantau perkembangan situasi serta melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk menjaga kinerja secara umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper