Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menguat saat Bursa Asia Variasi dan Emas Melonjak

Pada perdagangan Senin (27/7/2020) pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka naik 0,33 persen atau 16,99 poin menjadi 5.099,99. Terpantau 108 saham menguat, 37 saham melemah, dan 114 saham stagnan.
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat seiring dengan Bursa Asia yang bervariasi dan melonjaknya harga emas.

Pada perdagangan Senin (27/7/2020) pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka naik 0,33 persen atau 16,99 poin menjadi 5.099,99. Terpantau 108 saham menguat, 37 saham melemah, dan 114 saham stagnan.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan bahwa indeks harga saham gabungan ditutup melemah signifikan 1,21 persen ke level 5.082 pada Jumat (24/7/2020). Berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada di level 4.975,54 hingga 5.172,37.

Nafan mengungkapkan berdasakan indikator, MACD masih menunjukkan sinyal positif. Kendati demikian, Stokastik dan RSI bergerak menurun di area netral.

“Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat,” jelasnya melalui riset harian yang dikutip, Senin (27/7/2020).

MNC Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan pada awal pekan ini.

"IHSG masih berpeluang untuk menguat kembali. Level resistan 5.150 dan 5.260," tulis Tim Riset MNC Sekuritas lewat riset harian, Senin (27/7/2020).

Meskipun demikian, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG tetap dapat melanjutkan koreksi apabila menembus support 5.030. Apabila terjadi, pergerakan indeks selanjutnya akan melemah ke rentang 4.950-5.000.

Sementara itu, Bursa saham Asia dibuka variatif pada awal perdagangan pekan ini. Adapun, investor masih memburu emas di tengah meningkatnya ketegangan hubungan AS-China dan kasus Covid-19 yang tak kunjung usai.

Berdasarkan data Bloomberg, pagi ini indeks Topix Jepang melemah 1 persen mengikuti pelemahan indeks saham global setelah pasar dibuka kembali pasca libur pekan lalu.

Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,8 persen. Sementara indeks berjangka S&P 500 menguat 0,2 persen pada pukul 9.19 di Jepang.

Sementara itu, emas menguat 0,8 persen ke level US$1.917 per ons troi.

Tim Strategist di Morgan Stanley menuliskan dalam riset hariannya bahwa fokus investor pada pekan ini akan mengarah ke Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari Bank Sentral AS (Federal Reserve).

Investor akan mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter The Fed, khususnya mengenai akomodasi yang masih dapat diberikan oleh bank sentral untuk ke depannya.

"Rapat FOMC Juli ini akan membicarakan situasi Agustus sampai pertengahan September. Pasar akan price in untuk kebijakan dovish dari The Fed dengan suku bunga rendah," tulis Morgan Stanley seperti dikutip Bloomberg, Senin (27/7/2020).

Apabila The Fed melanjutkan kebijakan dovish-nya, diperkirakan hal itu akan mendongkrak tingkat inflasi, memperkuat daya tarik aset berisiko, dan mendorong apresiasi dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper