Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggota LQ45 dan IDX30 Berubah, Manajer Investasi Siap-Siap Rebalancing Portofolio

Manajer Investasi bakal segera menyesuaikan portofolio mereka sejalan dengan langkah Bursa Efek Indonesia (BEI) mengubah beberapa penghuni indeks LQ45 dan IDX30 untuk daftar yang berlaku per Agustus 2020.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Manajer investasi bersiap melakukan rebalancing portofolio seiring dengan pergantian beberapa anggota konstituen indeks LQ45 dan IDX30.
 
Sebagaimana diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja resmi mengubah jajaran penghuni indeks LQ45 dan IDX30 untuk daftar yang berlaku sejak Agustus 2020 hingga Januari 2021.
 
Bursa menambahkan tiga emiten baru ke dalam daftar Indeks LQ45, yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA), dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA).
 
Sebagai gantinya, BEI mendepak PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT).
 
Untuk IDX30, BEI menambahkan PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS), PT XL Axiata Tbk. (EXCL), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR). Adapun, tiga saham yang keluar dari penghitungan IDX30, yaitu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP).
 
Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich menyatakan untuk produk reksa dana yang mengacu pada indeks, tentu mereka akan langsung melakukan perubahan portofolio yakni dengan membeli saham-saham penghuni baru indeks dan melepas saham anggota yang keluar.
 
“Iya pasti akan mengikuti perubahan tersebut untuk reksa dana indeks dan reksa dana aktif yang mengacu pada indeks tersebut,” ujarnya, Minggu (26/7/2020).
 
Senada, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan akan segera mengubah portofolionya sesuai daftar anggota terbaru kedua indeks tersebut begitu daftarnya resmi berlaku.
 
Namun, untuk reksa dana aktif lainnya, dia mengaku belum berencana untuk memasukkan saham-saham tersebut ke dalam protofolio produk berbasis sahamnya karena masih akan mengamati kinerja mereka.
 
Menurut Rudiyanto, meskipun masuk ke dalam indeks-indeks acuan utama, kinerja saham sebuah emiten tak serta merta akan menunjukkan peningkatan. Pasalnya, dia menilai apresiasi pasar mengenai masuknya sebuah saham ke dalam indeks hanya berlangsung singkat.
 
“Biasanya cuma naik di awal-awal saja,” kata Rudiyanto, Minggu (26/7).
 
Adapun, untuk proyeksi pergerakan indeks LQ45 dan IDX30 hingga akhir tahun ini, dia menyebut keduanya masih bakal menunjukkan tren naik seiring dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
 
Alasannya, komposisi kedua indeks tersebut merupakan saham-saham yang mendominasi pergerakan IHSG sehingga pergerakannya pun akan sejalan. Adapun salah satu satu katalis positifnya adalah berbagai stimulus dari sentral bank di berbagai negara termasuk di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper