Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lama Dinanti, Pekan Ini Rekor Harga Emas Jebol Juga

Harga emas memecahkan rekor tertinggi sejak 2011. Di dalam negeri, pelan tapi pasti harga emas per gram nyaris mendekati Rp1 juta.
Emas batangan cetakan PT Aneka Tambang Tbk. Harga emas 24 karat Antam dalam sepekan terakhir mengalami lonjakan hingga menyentuh hampir Rp1 juta per gram./logammulia.com
Emas batangan cetakan PT Aneka Tambang Tbk. Harga emas 24 karat Antam dalam sepekan terakhir mengalami lonjakan hingga menyentuh hampir Rp1 juta per gram./logammulia.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pekan ini, 20-24 Juli 2020 menjadi minggu bahagia bagi para investor emas. Harga emas yang melambung memecahkan rekor menjadi alasan para pemegang logam mulia memanjatkan banyak syukur. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka Comex masih bertengger di level US$1.817,40 per troy ounce pada awal pekan. Namun, di akhir pekan, harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 ditutup di level US$1.925,10 per troy ounce. 

Dengan kata lain, harga emas Comex naik 6 persen dalam satu pekan saja. Benar-benar bikin geleng kepala. Lonjakan harga emas juga membuat rekor baru tercipta, terutama di pasar spot.

Harga emas di pasar spot pada awal pekan berada di posisi US$1.817,77 per troy ounce. Di  akhir pekan, harga emas ditutup di posisi US$1.902,02 dan sempat menyentuh level US$1.908 per troy ounce.

Kedua level itu merupakan posisi tertinggi harga emas sejak 2011 dan semakin dekat untuk membuat rekor harga baru sepanjang sejarah, yaitu di atas level US$1.911 per troy ounce.

Sepanjang tahun berjalan 2020, harga emas telah menguat hingga 25,9 persen, mengungguli kinerja komoditas lainnya yang mayoritas masih berusaha untuk pulih dari koreksi yang cukup dalam akibat pandemi Covid-19.

Bahkan, emas juga berhasil memimpin kinerja aset-aset investasi aman lain seperti yen Jepang yang hanya menguat 2,6 persen sepanjang tahun berjalan 2020 dan indeks dolar AS yang justru melemah 1,86 persen secara year to date.

Co-founder Mobius Capital Partners, Mark Mobius mengatakan bahwa ketika suku bunga acuan AS 0 atau mendekati 0, emas akan menjadi sangat atraktif untuk dimiliki. Apalagi, situasi pasar saat ini sangat tidak menentu yang akan mendorong para investor mengumpulkan aset investasi aman, seperti emas.

“Saya akan beli emas sekarang, dan akan terus melanjutkan pembelian,” ujar Mark seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (24/7/2020).

Di dalam negeri, harga emas juga merangkak naik. Harga emas 24 karat Antam dibanderol Rp956.000 per gram. Adapun di akhir pekan sudah melonjak menjadi Rp989.000.

Di Pegadaian, harga emas sudah dibanderol mendekati Rp1 juta per gram. Harga emas Antam di Pegadaian dibanderol yaitu Rp999.000. Banderol tersebut naik Rp6.000 dibandingkan dengan posisi kemarin. Adapun emas cetakan UBS untuk ukuran yang sama dihargai Rp988.000.

Tanda-tanda dampak negatif pandemi Covid-19 yang berkepanjangan terhadap pemulihan ekonomi berikut meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China telah mendukung permintaan emas.

Pemerintahan Presiden Xi Jinping memerintahkan Amerika Serikat untuk menutup kantor konsulat AS di kota barat daya Chengdu. Langkah balasan ini direalisasikan hanya berselang sekitar 48 jam setelah tersiar informasi bahwa pemerintah AS memerintahkan China untuk menutup kantor konsulatnya di Houston.

“Tindakan yang diambil oleh China adalah respons yang sah dan perlu atas tindakan yang tidak bisa dibenarkan dari AS,” papar Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan pada Jumat (24/7/2020), seperti dilansir Bloomberg.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa pihaknya telah membuat tuntutan khusus atas penghentian semua operasi dan agenda oleh kantor konsulat AS.

Penutupan tersebut merupakan salah satu ancaman terbesar dalam beberapa tahun terakhir terhadap hubungan antara AS dan China, yang telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena berbagai isu mulai dari perdagangan hingga penanganan pandemi Covid-19.

Di saat situasi dilanda ketidakpastian, emas sebagai aset yang disebut aman akan diburu. Bukan tidak mungkin, bila kekisruhan di dunia tidak juga reda, harga emas akan terus melaju, memecahkan rekor baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper