Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Karya (WSKT) Revisi Target Kontrak Baru 2020

Pekerjaan konstruksi jalan tol masih mendominasi perolehan pekerjaan baru perseroan, salah satunya Jalan Tol Pasuruan — Probolinggo Seksi 4.
Interchange di Jalan tol Kanci-Pejagan. Jalan tol ini dikelola oleh PT Semesta Marga Raya, anak usaha PT Waskita Transjawa Roll Road. Waskita Toll Road memiliki 39,49 persen saham WTTR per 1 April 2020./wtr.co.id
Interchange di Jalan tol Kanci-Pejagan. Jalan tol ini dikelola oleh PT Semesta Marga Raya, anak usaha PT Waskita Transjawa Roll Road. Waskita Toll Road memiliki 39,49 persen saham WTTR per 1 April 2020./wtr.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. merevisi target kontrak baru periode 2020 akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Shastia Hadiarti mengungkapkan perseroan memperoleh nilai kontrak baru senilai Rp4,37 triliun sampai dengan 30 Juni 2020. Pekerjaan konstruksi jalan tol masih mendominasi perolehan pekerjaan baru perseroan.

Dia mengatakan perseroan masih memperoleh beberapa proyek besar pada semester I/2020. Pekerjaan yang didapatkan antara lain Jalan Tol Pasuruan — Probolinggo Seksi 4 senilai Rp1,36 triliun, Proyek Jaringan Irigasi Rentang Jawa Barat senilai Rp553 miliar, dan Proyek UIN Jambi senilai Rp396 miliar.

Shastia memproyeksikan perolehan nilai kontrak baru Rp25 triliun hingga Rp26 triliun hingga akhir 2020. Target itu lebih rendah dari yang disampaikan perseroan sebelumnya.

“Penyesuaian target nilai kontrak baru dilakukan akibat adanya pandemi Covid-19 yang sangat berdampak pada sektor infrastruktur,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (23/7/2020).

Berdasarkan catatan Bisnis, emiten berkode saham WSKT itu awalnya menargetkan kontrak baru Rp45 triliun—Rp50 triliun pada 2020. Proyek infrastruktur seperti jalan tol, rel kereta api, dan bendungan masih menjadi fokus pasar yang diincar oleh perseroan.

WSKT merealisasikan kontrak baru Rp26,08 triliun pada 2019. Pencapaian itu turun dari Rp27,21 triliun tahun sebelumnya.

Dalam 5 tahun terakhir, realisasi nilai kontrak baru tertinggi diraih perseroan pada 2016. Saat itu, emiten kontraktor pelat merah itu mengantongi nilai kontrak baru Rp69,97 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper