Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Fokus Benahi Empat Tantangan Pasar Modal Ini

Plt. Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK Yunita Linda Sari mengatakan sebagai agent of development atau agen pengembangan pasar modal di Tanah Air, OJK melakukan berbagai hal agar penetrasi pasar bisa semakin dalam.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memberikan kata sambutan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2019 dan Arahan Presiden RI di Jakarta, Jumat (11/1/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memberikan kata sambutan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2019 dan Arahan Presiden RI di Jakarta, Jumat (11/1/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah fokus membenahi sejumlah tantangan yang dihadapi pasar modal Indonesia, mulai dari kurang beragamnya suplai produk hingga meningkatkan jumlah investor domestik.

Plt. Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK Yunita Linda Sari mengatakan sebagai agent of development atau agen pengembangan pasar modal di Tanah Air, OJK melakukan berbagai hal agar penetrasi pasar bisa semakin dalam.

“Karena tidak bisa dipungkiri pasar modal kita dianggap masih sangat dangkal jadi masih perlu pengembangan labih lanjut,” ujarnya dalam sesi Keterangan Pers Reformasi di Pasar Modal, Rabu (22/7/2020)

Dia menyebut ada empat tantangan utama yang diidentifikasi oleh OJK di pasar modal saat ini. Pertama, jumlah serta ragam produk pasar modal yang masih kurang dibandingkan dengan negara-negara lain.

Untuk itu, kata Linda, OJK berusaha terus mendorong para pelaku pasar modal, termasuk dari self regulatory organization (SRO) untuk melakukan penambahan, baik dari sisi kuantitas maupun jenis produk.

“Kedua, bisnis proses. Jadi bagaimana caranya kita bisa beroperasi di pasar modal dan berinvestasi dengan cara yang efisien dan efektif. Gimana caranya? Tentu kita dibantu oleh beberapa tools atau infrastruktur,” ungkapnya lebih lanjut.

Infrastruktur pasar modal ini menjadi tantangan ketiga, yang mana selama ini mayoritas infrastruktur disediakan oleh SRO. Akan tetapi dengan keterlibatan para pelaku pasar modal maupun OJK, Linda mengharapkan dapat berkembang lebih cepat agar dapat menunjang proses bisnis.

Selanjutnya tantangan keempat adalah demand atau kebutuhan dari sisi investor. Linda menilai demand pasar modal Indonesia selama ini masih sangat bergantung pada investor asing sehingga menjadi salah satu indikator pasar modal.

Untuk itu, OJK fokus untuk mengeksplor dan meningkatkan peran serta dari investor domestik. Apalagi potensi investor domestik masih sangat tinggi mengingat jumlah rakyat Indonesia yang sangat besar.

“Bayangkan kalau mereka semua melakukan investasi di pasar modal insyaallah pasar modal kita akan semakin besar,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper