Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kilau Emas Pantang Pudar, Harga Tembus US$1.835

Penguatan emas masih didukung oleh kekhawatiran pasar terhadap meningkatnya kasus positif Covid-19 di dunia yang bisa memperlambat pemulihan ekonomi global.
Emas Comex./.Bloomberg
Emas Comex./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Kilau emas tampak belum akan pudar dalam waktu dekat. Emas terus menguji untuk menembus level tertingginya sepanjang sejarah.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa penguatan emas masih didukung oleh kekhawatiran pasar terhadap meningkatnya kasus positif Covid-19 di dunia yang bisa memperlambat pemulihan ekonomi global.

Selain itu, harga emas juga mendapatkan katalis positif dari kesepakatan stimulus besar oleh Uni Eropa senilai 750 miliar euro dengan tujuan memberikan likuiditas ke pasar.

Belum lagi, stimulus lainnya yang digulirkan oleh hampir seluruh Bank Sentral negara di dunia untuk menyelamatkan ekonominya dari terpaan sentimen penyebaran covid-19.

“Ke depan tren harga emas masih naik, masih ada potensi ke kisaran US$1.850 per troy ounce hingga US$1.870 per troy ounce dalam waktu dekat,” ujar Ariston kepada Bisnis, Selasa (21/7/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (21/7/2020) hingga pukul 20.36 WIB harga emas di pasar spot masih menguat 0,96 persen ke level US$1.835,29 per troy ounce.

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Agustus 2020 di bursa Comex melesat 1,04 persen ke level US$1.836,30 per troy ounce. Adapun, level itu merupakan level tertinggi sejak 2011. Sepanjang tahun berjalan 2020, harga emas telah bergerak menguat 19,82 persen.

Penguatan pun juga terjadi pada harga emas batangan buatan dalam negeri, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), atau emas Antam. Berdasarkan situs logammulia.com, harga emas antam untuk ukuran 1 gram naik Rp7.000 per gram ke level Rp963.000 per gram pada perdagangan Selas (21/7/2020).

Ariston mengatakan bahwa potensi kenaikan masih terbuka untuk emas Antam mengingat harga emas internasional juga masih dalam tren naik. Menurut Ariston, emas Antam berpeluang untuk terus mendekati harga Rp1 juta per gram.

Kendati demikian, Ariston mengatakan bahwa pasar harus tetap berhati-hati karena emas juga memiliki potensi pembalikkan arah setelah menyentuh level-level tinggi saat ini, menghindari peristiwa pada September 2011 lalu.

Kala itu, setelah menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah di kisaran US$1.900 per troy ounce, emas kembali diperdagangkan di kisaran US$1.500 per troy ounce.

“Faktor yang bisa membalikkan arah pergerakan emas adalah penemuan vaksin Covid-19 yang menghilangkan risiko,” papar Ariston.

Sementara itu, mengutip publikasi riset Citigroup Inc terbaru, perusahaan keuangan itu memprediksi faktor bullish dalam beberapa perdagangan terakhir akan segera membawa emas melampaui harga tertingginya sejak 2011.

“Ini hanya masalah waktu untuk emas mencapai level tertinggi baru,” tulis Citigroup seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (21/7/2020).

Emas diperkirakan naik ke level tertinggi sepanjang masa dalam enam hingga sembilan bulan ke depan, dan ada kemungkinan mencapai US$2.000 per troy ounce dalam tiga hingga lima bulan ke depan.

Adapun, Citigroup adalah salah satu dari sekian banyak pengamat pasar yang memprediksi emas dapat menguji atau melampaui rekornya akibat sentimen pandemi Covid-19 yang belum juga mereda.

Sebelumnya, Goldman Sachs juga memprediksi emas akan mencapai level US$2.000 per troy ounce dalam 12 bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper