Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Euro Menguat di Tengah Diskusi Stimulus Bersejarah, Indeks Stoxx Melemah

Nilai tukar euro menguat ke level tertinggi dalam empat bulan terhadap dolar AS setelah para pemimpin negara-negara kawasan ini membuat progres dalam menegosiasikan paket stimulus bersejarah.
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar euro menguat ke level tertinggi dalam empat bulan terhadap dolar AS setelah para pemimpin negara-negara kawasan ini membuat progres dalam menegosiasikan paket stimulus bersejarah.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar euro terhadap dolar AS naik 0,1 persen menjadi level US$1,1446, nilai tukar pound sterling turun 0,1 persen ke US$1,2559, dan Bloomberg Dollar Index naik 0,1 persen.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun meningkat dua basis poin menjadi -0,43 persen, imbal hasil obligasi Inggris 10 tahun naik 1 basis poin ke 0,172 persen, dan imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun 1 basis poin menjadi 0,62 persen.

Sebaliknya, sebagian besar saham Eropa melemah, dipimpin oleh produsen minyak dan bank. Harga minyak memperpanjang pelemahannya menuju US$40 per barel.

Indeks Stoxx Europe 600 tekoreksi 0,5 persen, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1 persen, indeks MSCI Emerging Market meningkat 0,2 persen, dan kontrak berjangka S&P 500 AS melemah 0,6 persen pada perdagangan Senin (20/7/2020) pukul 8.13 pagi waktu London.

Pemerintah negara-negara Eropa terus berupaya menyepakati paket stimulus senilai 750 miliar euro (US$856 miliar) di tengah perbedaan mengenai seberapa banyak dana pemulihan harus didistribusikan melalui hibah versus pinjaman berbunga rendah.

Keempat pemerintah yang telah mengadakan negosiasi siap untuk menyepakati bagian penting kesepakatan. Menurut sumber terkait, Belanda, Austria, Denmark, dan Swedia puas dengan 390 miliar euro dana yang tersedia sebagai hibah dengan sisanya datang sebagai pinjaman berbunga rendah.

“Ekspektasi kami adalah kesepakatan akan terjadi pada akhir bulan, tetapi saya masih berpikir hari ini mungkin untuk dilakukan,” ujar Kepala strategi desk global di NatWest Markets James McCormick.

“Penguatan euro adalah cerita makro besar pekan lalu dan jelas mencerminkan optimisme yang tumbuh seputar bagian akhir dana pemulihan,” tambahnya, dilansir dari Bloomberg.

Setelah tiga pekan kenaikan untuk saham global, investor mempertimbangkan potensi dukungan kebijakan tambahan karena pandemi Covid-19 terus berdampak pada ekonomi. Di samping itu, pasar fokus pada serangkaian laporan kinerja perusahaan.

Di Hong Kong, kasus baru harian Covid-19 dilaporkan mencapai rekor 108 infeksi kasus. Otoritas setempat berencana untuk mengamanatkan penggunaan masker di semua area indoor bersama.

Sementara itu di Amerika Serikat, Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti memperingatkan bahwa kota itu berada di ambang untuk kembali menerapkan perintah tinggal di rumah.

“Saham-saham masih rentan terhadap koreksi atau konsolidasi lebih lanjut, dengan lockdown lebih lanjut dan pemilihan presiden AS menjadi risiko utama,” tutur Kepala strategi investasi di AMP Capital Investors Ltd. Shane Oliver.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper