Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Memanas, Saham Emiten Sawit Ikut Mendidih

Dalam sebulan, harga cpo sudah naik 6,34 persen dan sentimen kenaikan harga menjadi pemicu laju saham emiten sawit pada awal perdagangan Senin (20/7/2020).
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham emiten perkebunan berhasil memenuhi jajaran top gainers indeks harga saham gabungan pada awal perdagangan pekan ini, Senin (20/7/2020).

Indeks harga saham gabungan atau IHSG membuka perdagangan di level 5.079,585 dan langsung tancap gas, menguat 0,25 persen ke level 5.092,512 pada pukul 9.13 WIB.

Dari total konstituen IHSG, sebanyak 154 saham berhasil menguat, 105 saham bergerak melemah, sedangkan sebanyak 162 saham tampak tidak bergerak dari posisi pada perdagangan sebelumnya. 

Kendati demikian, investor mencatat net sell Rp11,94 miliar pada awal perdagangan kali ini dengan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) menjadi incaran aksi jual sebesar Rp11 miliar.

Penguatan IHSG didukung oleh saham-saham emiten perkebunan yang berhasil menguat di tengah reli harga minyak sawit berjangka atau crude palm oil (CPO).

Penguatan saham didukung oleh PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) yang menguat 16,67 persen ke level Rp119 per saham, diikuti oleh saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) yang naik 11,32 persen ke level Rp590 per saham.

Selain itu, saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) menguat 6,47 persen ke level Rp362 per saham, PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) naik 5,92 persen ke level Rp322 per saham, dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) menguat 5,82 persen ke level Rp1.000 per saham.

Namun, saham emiten perkebunan dengan kapitalisasi pasar besar seperti PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) tidak mampu memanfaatkan momentum untuk bergerak menguat.

Kedua saham tampak tidak bergerak daripada posisi perdagangan sebelumnya, yaitu menetap di posisi Rp1.950 per saham dan Rp3.180 per saham. Hal itu membuat pergerakan indeks saham perkebunan JakAgri berhasil memimpin penguatan indeks sektoral, yaitu naik 3,87 persen ke level 1.156,86.

Untuk diketahui, harga CPO berjangka pada penutupan perdagangan Jumat (17/7/2020) naik 3,73 persen ke level 2.614 ringgit per ton, level tertinggi dalam lima bulan terakhir. Dalam satu bulan terakhir, harga CPO berhasil menguat 6,34 persen, sedangkan sepanjang tahun berjalan 2020 harga CPO masih terkoreksi 12,85 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper