Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Prospek Saham Astra International (ASII)

Perbaikan penjualan juga dibukukan oleh PT Astra International Tbk. (ASII) sebesar 340,7 persen secara bulanan. Toyota menjadi pendorong utama dengan kenaikan 427,2 persen month on month (mom).
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA— Penjualan mobil periode Juni 2020 membaik secara bulanan tapi masih di bawah level sebelum pandemi Covid-19. Hal ini dinilai memberikan sentimen terhadap kinerja saham  PT Astra International Tbk. (ASII).

Analis PT Panin Sekuritas Tbk. Nico Laurens mencatat penjualan mobil pada Juni 2020 mengalami perbaikan secara bulanan dengan tumbuh 255,5 persen. Akan tetapi, penjualan secara year on year (yoy) periode itu turun 78,8 persen.

Sementara itu, Nico mengungkapkan penjualan mobil low cost green car (LCGC) naik 844,8 persen secara bulanan namun turun 86,4 yoy. Performa Juni 2020 mengalami perbaikan menurutnya karena pelonggaran pembatasan sosial berskala besar yang ditetapkan pemerintah.

“Secara kumulatif pada semester I/2020, penjualan mobil baru masih tercatat lemah, sebesar 315.610 unit [-45,8 persen yoy],” jelasnya melalui riset yang dikutip, Minggu (19/7/2020).

Nico mencatat perbaikan penjualan juga dibukukan oleh PT Astra International Tbk. (ASII) sebesar 340,7 persen secara bulanan. Toyota menjadi pendorong utama dengan kenaikan 427,2 persen month on month (mom).

Dari sisi pangsa pasar, ASII mengalami perbaikan dari 31,03 persen pada Mei 2020 menjadi 38,47 persen pada Juni 2020. Secara kumulatif, pangsa pasar ASII masih mengalami perbaikan dibanding periode yang sama tahun lalu dari 52,7 persen pada semester I/2019 menjadi 53,5 persen.

Panin Sekuritas masih merekomendasikan hold saham ASII dengan target harga Rp4.800. Performa divisi otomotif yang masih tercatat lemah dan berkontribusi signifikan atau sekitar 50 persen terhadap pendapatan perseroan.

Nico menyebut ada beberapa penyebab lemahnya performa divisi otomotif ASII. Pertama, penyaluran kredit mobil yang akan semakin selektif ke depannya di tengah restrukturisasi kredit yang berjalan.

Kedua, pemulihan ekonomi yang diperkirakan berjalan lambat. Ketiga, Gaikindo yang telah merevisi target penjualan menjadi 600.000 unit dari sebelumnya 1 juta unit pada 2020.

“ASII mengestimasikan volume penjualan akan turun 20 persen hingga 40 persen,” ujar Nico.

Keempat, agenda Gaikindo Indonesia International Auto show (GIIAS) di beberapa kota yang mundur menjadi 2021.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham ASII ditutup terkoreksi 50 poin atau 0,95 persen ke level Rp5.200 pada akhir perdagangan Jumat (17/7/2020). Pergerakan menguat 7,66 persen dengan kisaran support 4.850 dan resistance 5.350.

ASII memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp210,51 triliun.  Perseroan menempati urutan ke-7 emiten berkapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia per penutupan Jumat (17/7/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper