Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Eropa Melonjak ke Level Tertinggi 1 Bulan karena Optimisme Vaksin

Indeks Stoxx Europe 600 naik 1,8 persen pada penutupan perdagangan Rabu (15/7/2020), dengan sektor saham perjalanan dan industri memimpin kenaikan.
Stoxx./ Alex Kraus - Bloomberg
Stoxx./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Saham Eropa naik ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan akibat meningkatnya optimisme atas kemajuan dalam mengembangkan vaksin untuk virus corona.

Dikutip dari Bloomberg, Indeks Stoxx Europe 600 naik 1,8 persen pada penutupan perdagangan Rabu (15/7/2020), dengan sektor saham perjalanan dan industri memimpin kenaikan.

Vaksin oleh perusahaan biotek AS Moderna Inc. yang memproduksi antibodi terhadap virus corona pada semua pasien berhasil diuji. Tes tersebut masuk dalam kategori aman bagi pasien.

Aset berisiko memperpanjang kenaikan dan saham AstraZeneca Plc. naik setelah sebuah laporan bahwa jurnal medis akan merilis berita positif tentang vaksin virus corona yang dikembangkan perusahaan bersama University of Oxford.

Bursa Eropa naik kembali ke level tertinggi tiga bulan yang dicapai pada bulan Juni. Selain perkembangan vaksin, pasar didukung potensi pemulohan ekonomi.

Investor juga mengamati dengan cermat musim laporan keuangan sebagai petunjuk perihal kesehatan perusahaan.

"Berita vaksin Covid-19 telah memadamkan nada risiko Senin, dengan uji coba Moderna membantu menempatkan tawaran kembali ke spektrum aset-risiko," kata Eleanor Creagh, ahli strategi pasar di Saxo Bank.

Saham produsen obat termasuk di antara perusahaan yang meningkatkan Stoxx 600. Selain AstraZeneca, Roche Holding AG dan Novartis AG juga naik, naik lebih dari 1,8 persen.

Saham GlaxoSmithKline Plc naik 2,9 persen setelah pengobatan kanker darahnya memenangkan mendapat dukungan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS.

Bank berperforma buruk, dengan SEB AB menurun setelah laba bersihnya meleset dari perkiraan. Svenska Handelsbanken AB juga turun, dengan Goldman Sachs Group Inc. mencatat kehilangan laba inti sebelum provisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper