Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Pinjaman Bank, J Resources (PSAB) Kebut Penyelesaian Tambang di Sulawesi Utara

Pinjaman untuk pembiayaan proyek Doup di Bolaang Mongondow didapat dari Bank BNI dan Bank Shinhan. Tambang Doup ditargetkan bisa memulai produksi pada pertengahan 2021.
Direktur PT J Resources Asia Pasific Tbk William Surnata (dari kanan) berbincang dengan Direktur Edi Permadi, Direktur Budikwanto Kuesar, dan Vice President Eksplorasi Adi Maryono, usai menerbitkan obligasi perseroan, di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur PT J Resources Asia Pasific Tbk William Surnata (dari kanan) berbincang dengan Direktur Edi Permadi, Direktur Budikwanto Kuesar, dan Vice President Eksplorasi Adi Maryono, usai menerbitkan obligasi perseroan, di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan logam, PT J Resources Asia Pasifik Tbk. menyatakan bakal menggebut penyelesaian proyek tambang emas di Blok Doup, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Direktur Utama J Resources Asia Pasifik Edi Permadi mengatakan persiapan dan pembangunan proyek tambang emas Doup masih sesuai dengan rencana awal.Emiten berkode saham PSAB itu pun mempertahankan target produksi proyek Doup pada paruh kedua 2021.

“Namun, dalam proses persiapan dan pembangunan project Doup tersebut, perseroan tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan sesuai dengan yang disyaratkan pemerintah,” ujar Edi kepada Bisnis, Selasa (14/7/2020).

Untuk diketahui, proyek tambang emas Doup itu memiliki luas lahan 4.000 hektare (ha) yang berpotensi memiliki cadangan emas yang dapat ditambang sekitar 1,5 juta troy ounce. PSAB kemungkinan memproduksi 60.000 - 70.000 troy ounce emas setiap tahun dari tambang tersebut.

Berdasarkan catatan Bisnis, perseroan telah mengantongi administrasi lahan sekitar 200 hektare untuk digarap, seluas 400 hektare dalam proses pembebasan lahan, sedangkan sisanya masih sebagai objek potensial eksplorasi.

Adapun, total investasi proyek tersebut berada di kisaran US$125 juta hingga US$150 juta yang berasal dari sisa penerbitan obligasi berkelanjutan tahap III perseroan dan pinjaman perbankan.

Edi mengaku perseroan sudah mendapatkan pembiayaan (project financing) untuk pembangunan proyek Doup dari PT Bank Negara Indonesia Tbk. dan Shinhan Bank.

Di sisi lain, pada paruh kedua  tahun ini perseroan akan fokus untuk menggenjot produksi agar mencapai target yang sudah ditetapkan pada awal tahun ini, yaitu di kisaran 171.000 troy ounce. Hal itu tetap dilakukan kendati  masih terdapat banyak tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19 dan harga komoditas logam semakin berkilau.

Pada kuartal I/2020, PSAB telah  memproduksi emas sebanyak 38.700 troy ounce. Edi mengaku perseroan menghadapi tantangan seiring dengan adanya peraturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang menghambat pengiriman logistik dan proses pemurnian PSAB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper