Kurs Jisdor Menguat ke 14.486, Rupiah Berbalik Melemah di Pasar Spot

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.486 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (13/7/2020).

Renat Sofie Andriani - Bisnis.com

Senin, 13 Juli 2020 | 10:47

Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.486 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (13/7/2020).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.486 per dolar AS, menguat tipis 15 poin atau 0,1 persen dari posisi Rp14.501 pada Jumat (10/7/2020).

Adapun, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau terdepresiasi 15 poin atau 0,10 persen ke level Rp14.450 per dolar AS pukul 10.28 WIB dibandingkan dengan level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (10/7/2020), nilai tukar mata uang rupiah ditutup di level Rp14.435 per dolar AS dengan pelemahan sebesar 40 poin atau 0,28 persen.

Sebelum kembali melemah, nilai tukar rupiah sempat rebound terhadap dolar AS dengan dibuka terapresiasi 65 poin atau 0,45 persen ke level Rp14.370 per dolar AS pada Senin (13/7). Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak fluktuatif dalam kisaran 14.370 – 14.472 per dolar AS.

Berbanding terbalik dengan rupiah, mayoritas mata uang di Asia menguat terhadap dolar AS, antara lain won Korea Selatan (+0,35 persen), dolar Taiwan (+0,38 persen), dan peso Filipina (+0,18 persen).

Baca Juga

Sementara itu, indeks dolar, yang melacak pergerakan mata uang dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia lainnya, terpantau melemah 0,21 persen atau 0,203 poin ke posisi 96,449.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan fokus pasar akan tertuju pada hasil RDG BI pada 15-16 Juli 2020.

Di sisi positif, rupiah akan didukung sentimen potensi pemulihan ekonomi dan kemajuan penelitian vaksin. Di sisi lain, rupiah juga dibayangi kenaikan angka kasus positif Covid-19 di dunia, sehingga memicu kembali potensi lockdown di beberapa negara.

“Rupiah mungkin masih berada di kisaran Rp14.300-Rp14.550 per dolar AS pada pekan ini seiring dengan tarik menarik sentimen tersebut,” terang Ariston kepada Bisnis.