Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apakah Pemilu Singapura Mampu Kerek Indeks Straits Times? Ini Kata Analis

PAP memenangkan 83 kursi atau menguasai 89 persen dari 93 kursi parlemen, sementara Partai Buruh (Workers' Party/WP), yang mendapatkan enam kursi pada pemilu 2015 lalu, memenangkan 10 kursi tahun ini.
Bursa Singapura SGX (Singapore Stock Exchange).  Reuters/Edgar Su
Bursa Singapura SGX (Singapore Stock Exchange). Reuters/Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah analis menilai kemenangan partai berkuasa di Singapura dalam pemilihan umum (pemilu) akan menjadi pendorong pasar saham di Negeri Singa tersebut.

Partai Aksi Rakyat atau PAP (People’s Action Party) pendukung Perdana Menteri Lee Hsien Loong kembali memegang tampuk kekuasaan dengan perolehan 61,24 persen suara, lebih rendah dibandingkan perolehan pada pemilu tahun 2015 yakni 69,86 persen.

PAP memenangkan 83 kursi atau menguasai 89 persen dari 93 kursi parlemen, sementara Partai Buruh (Workers' Party/WP), yang mendapatkan enam kursi pada pemilu 2015 lalu, memenangkan 10 kursi tahun ini.

Analis memperkirakan kursi parlemen yang lebih beragam dapat mengarah pada reformasi kebijakan yang lebih baik yang akan membantu perusahaan di Negara ini.

kepala penelitian Asia di United First Partners Justin Tang mengatakan kursi parlemen yang lebih beragam dapat mengurangi potensi pemikiran kelompok.

“Diskusi terbuka akan mendorong kebijakan yang lebih baik yang pada akhirnya akan mengalir ke perusahaan termasuk perusahaan yang terkait dengan pemerintah," ujar Tang, seperti dikutip Bloomberg.

Straits Times Index telah pulih kembali dan menguat sekitar 19 persen dari level terendah pada bulan Maret. Stimulus pemerintah dan pembukaan kembali perekonomian meredakan kekhawatiran investor terhadap dampak virus corona terhadap ekonomi. Meskipun begitu, indeks masih turun 18 persen sepanjang tahun ini.

Pada perdagangan Senin (13/7/2020), indeks Straits Times melemah 0,23 persen atau 6 poin ke level 2.647,03 pada pukul 10.06 waktu Singapura.

Sementara itu, kepala penelitian ekuitas konsumen di Tellimer Nirgunan Tiruchelvam investor Singapura sebaiknya memanfaatkan momen pelemahan di pasar akibat suara PAP yang turun untuk membeli saham. Hal ini dipandang karena warna Singapura telah memilih untuk keberagaman serta perubahan positif.

"Perusahaan-perusahaan Singapura yang bergerak di bidang manufaktur akan berkinerja lebih baik karena pemerintah kemungkinan akan melakukan lebih banyak reformasi dengan fokus pada sektor ini,” kata Tiruchelvam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper