Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Negatif Trump hingga Kasus Covid-19 Membayangi, IHSG Masih Berpotensi Menguat

IHSG berpeluang konsolidasi menguat setelah kenaikan pada awal pekan lalu dengan support di level 4.985 sampai 4.885 dan resistance di level 5.111 sampai 5.150.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang konsolidasi menguat ke level 5.111 - 5.150.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah dengan penurunan sebesar 0,43 persen atau 21,54 poin ke level 5.031,25

Pada penutupan perdagangan Jumat (10/7/2020), pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,43 persen atau 21,54 poin ke level 5.031,26. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 5.022,17 – 5.076,52.

Sebanyak 9 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori negatif, dipimpin properti (-1,19 persen) dan aneka industri (-1,14 persen). Satu-satunya sektor yang mampu menguat adalah finansial (+0,14 persen).

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksi indeks berpeluang konsolidasi menguat setelah kenaikan pada awal pekan lalu dengan support di level 4.985 sampai 4.885 dan resistance di level 5.111 sampai 5.150.

Diuraikannya, beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini adalah peningkatan kasus Covid-19 pada pekan kemarin dan perkiraan akan berlanjut pada pekan ini yang menjadi sentimen negatif pasar saham.

Dari dalam negeri, sentimen negatif berasal dari perkembangan kasus Covid-19 yang masih menunjukkan tren naik dan belum memberikan tanda-tanda puncak.

“Peluang penyebaran virus Covid-19 lewat udara seperti yang disampaikan WHO menjadi sentimen negatif pasar,” tulisnya dalam riset yang diterima Bisnis, Minggu (12/7/2020).

Di sisi lain, perkembangan obat remdesivir obat antivirus Gilead Sciences dan kelanjutan vaksin Covid-19 salah satunya dari Moderna yang akan memasuki fase 3 menjadi sentimen positif bagi pasar.

Adapun, lonjakan kasus virus Covid-19 di Amerika Serikat dan perintah Mahkamah Agung untuk membuka catatan keuangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, diyakini akan membuat peluang Trump terpilih kembali menjadi lebih sulit.

Pasalnya, hal itu berpotensi mengungkap keburukannya, sehingga menjadi sentimen negatif pasar saham Amerika.

Pasar dinilai punya ekspektasi yang tinggi bahwa dana pemulihan virus Covid 19 sebesar 750 miliar euro (USD 851,70 miliar) akan disetujui oleh negara-negara anggota zona Eropa di bulan Juli.

“Memasuki bulan Juli pelaku pasar menanti data laba korporasi untuk kuartal kedua. Laporan laba bila lebih baik dari harapan pelaku pasar akan mendorong pergerakan yang positif, tetapi bila terjadi sebaliknya akan cenderung mendorong pasar saham terkoreksi,” jelasnya.

Selanjutnya, perbaikan data ekonomi China dan spekulasi China sedang menggunakan kekuatan internal domestik untuk mendukung ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19 serta sengketa perdagangan dengan Amerika Serikat menjadi sentimen positif di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper