Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Covid-19, PP Properti (PPRO) Pangkas Pekerja

Pandemi Covid-19 membuat PP Properti harus membatasi kegiatan operasional sehingga berdampak terhadap kinerja. Pendapatan pada 31 Maret 2020 diperkirakan turun kurang dari 25 persen.
Pekerja beraktifitas di dekat logo PT PP Properti Tbk. di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pekerja beraktifitas di dekat logo PT PP Properti Tbk. di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT PP Properti Tbk. (Persero) memangkas jumlah karyawan seiring dengan tekanan kinerja akibat dampak pandemi Covid-19.

Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode saham PPRO tersebut semula memiliki karyawan sebanyak 682 orang. Namun, saat ini jumlah karyawan menyusut menjadi 642 orang. 

“Jumlah karyawan yang terdampak dengan status lainnya, contoh pemotongan gaji, penyesuaian shift/hari/jam kerja, dll, periode Januari 2020 hingga saat ini berjumlah 49,” tulis manajemen Senin (13/7/2020).

Adapun, dari jumlah tenaga kerja yang terdampak tersebut terdiri atas 20 karyawan dirumahkan dan 29 karyawan tidak diperpanjang kontrak. Emiten pelat merah itu juga memperkirakan sentimen pandemi Covid-19 akan mempengaruhi kinerja keuangan perseroan per 31 Mei 2020.

PPRO memprediksi total pendapatan turun tidak lebih dari 25 persen dibandingkan dengan 31 Mei 2019. Adapun laba bersih diperkirakan turun di kisaran 25 persen hingga 50 persen dibandingkan dengan posisi 31 Mei 2019.

Penurunan pendapatan maupun laba bersih tidak terlepas dari penghentian dan pembatasan operasional beberapa usaha perseroan, yaitu hotel, mall, dan apartemen.

Hotel milik PPRO yang dihentikan operasional sebagian besar berada di kota Bandung, Surabaya, Pekanbaru, Balikpapan, dan DKI Jakarta. Untuk mall, pemberhentian operasional dilakukan di kota Bekasi dan Surabaya.

Sementara itu, untuk apartemen terdapat sebagian konstruksi yang terpaksa dihentikan sementara dan perseroan melakukan pembatasan operasional pemasaran apartemen seperti gathering konsumen, pameran, dan open house.

PPRO menjelaskan terdapat beberapa strategi yang sudah diterapkan perseroan untuk menghadapi tantangan bisnis akibat sentimen pandemi Covid-19 ini, antara lain menunda rencana belanja modal baru (Capex).

Selain itu perseroan  berupaya menghemat biaya usaha dan biaya operasional, salah satunya dengan melakukan pembatasan jam operasional di sejumlah hotel dan shopping mall. Perseroan juga akan fokus serah  terima unit apartemen, dan fokus terhadap pengembangan lahan yang telah dimiliki.

Untuk kegiatan promosi produk, perseroan menggencarkan aktivitas digital marketing, melalui kerjasama Digital Agency dan Online Property Marketplace. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses penyebaran informasi pemasaran dan komunikasi ke konsumen.

Pada kuartal I/2020, PPRO membukukan penurunan laba bersih hingga 50,4 persen menjadi sebesar Rp26,38 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp53,19 miliar.

PPRO juga mengalami penurunan pendapatan 16,53 persen menjadi Rp357,9 miliar pada kuartal I/2020 dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp428,79 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper