Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Kertas & Kimia Alkindo Naratama (ALDO) Bidik Pendapatan Rp1,1 Triliun

Dalam tiga bulan pertama 2020, Alkindo Naratama mencetak pendapatan sebanyak Rp311,38 miliar atau setara 28,30 persen dari target.
Dirut PT Alkindo Naratama Tbk Herwanto Sutanto (tengah), Direktur Independen Kuswara (kiri), dan Direktur Erik Sutanto berbincang usai RUPS, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/6)./JIBI-Rachman
Dirut PT Alkindo Naratama Tbk Herwanto Sutanto (tengah), Direktur Independen Kuswara (kiri), dan Direktur Erik Sutanto berbincang usai RUPS, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/6)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kertas dan kimia PT Alkindo Naratama Tbk. (ALDO) menargetkan perolehan pendapatan sebanyak Rp1,1 triliun sepanjang 2020. Hingga Maret 2020, realisasi target pendapatan telah mencapai 28,30 persen. 

Direktur Utama Alkindo Herwanto Sutanto mengatakan hingga tiga bulan pertama 2020, perseroan telah mengantongi pendapatan sebanyak Rp311,38 miliar, tumbuh 3,47 persen dibandingkan dengan kuartal I/2019.

Kendati pendapatan masih tumbuh, emiten bersandi saham ALDO itu mencetak penurunan laba bersih 25 persen menjadi Rp8,16 miliar. Herwanto menyebut, laba tergerus karena nilai tukar rupiah melemah sehingga perseroan menanggung beban selisih kurs lebih tinggi.

“Pembelian bahan baku impor (dengan kurs mata uang asing) tidak balance dengan penurunan harga jual. Kita memang tidak antisipasi bahwa rupiah akan terpuruk cukup dalam, sehingga sekarang kita sudah lakukan hedging (lindung nilai),” katanya kepada Bisnis, Jumat (10/7/2020).

Pada kuartal kedua, perseroan memproyeksi masih mampu mencetak laba meskipun belum mencapai target yang dicanangkan. Berdasarkan siklusnya, hal tersebut sebenarnya sudah diperkirakan perseroan mengingat adanya pemberhentian operasional selama masa Idul Fitri ditambah dengan penyebaran Covid-19 pada tahun ini.

Herwanto berharap, kinerja perseroan bisa mulai moncer pada kuartal III/2020. Perseroan akan melakukan sejumlah strategi agar target kinerja bisa tercapai, antara lain memangkas biaya yang tidak perlu, mengurangi risiko selisih kurs dengan hedging atau fasilitas lindung. Perseroan juga mulai menggenjot segmen pengemasan makanan atau food packing yang akan menjadi andalan di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper