Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Soroti Lonjakan Kasus Covid-19, Bursa Eropa Lemas

Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,3 persen pukul 8.10 pagi waktu London (pukul 14.10 WIB). Saham perusahaan migas dan pertambangan mendorong pelemahan Stoxx.
indeks Stoxx Europe 600 turun 0,3 persen pukul 8.10 pagi waktu London (pukul 14.10 WIB), menuju koreksi hari keempat berturut-turut./ Alex Kraus - Bloomberg
indeks Stoxx Europe 600 turun 0,3 persen pukul 8.10 pagi waktu London (pukul 14.10 WIB), menuju koreksi hari keempat berturut-turut./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (10/7/2020), di tengah bangkitnya kekhawatiran mengenai dampak lonjakan kasus Covid-19 terhadap pemulihan ekonomi global.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 turun 0,3 persen pukul 8.10 pagi waktu London (pukul 14.10 WIB), menuju koreksi hari keempat berturut-turut. Saham perusahaan migas dan pertambangan mendorong pelemahan Stoxx.

Pada saat yang sama, kontrak berjangka indeks S&P 500 Amerika Serikat melemah 0,8 persen, indeks MSCI Asia Pacific dan indeks MSCI Emerging Market masing-masing melorot 1,2 persen.

Setelah reli delapan hari beruntun, bursa saham China terjungkal ke zona merah karena penjualan oleh dana yang didukung negara mengisyaratkan pihak otoritas ingin memperlambat laju kenaikan.

Adapun, bursa Hong Kong anjlok lebih dari 2 persen. Pemerintah wilayah ini dikabarkan akan menutup sekolah-sekolah dengan adanya lonjakan kasus baru Covid-19.

Sementara itu, rekor angka kematian yang tercatat di negara bagian Florida dan California, berikut kekhawatiran gelombang baru Covid-19 di Asia, kembali menjadi sorotan investor menjelang akhir pekan.

Kendati sebagian pihak optimistis bahwa dukungan fiskal dan moneter akan dapat membendung penurunan apalagi setelah rilis data klaim pengangguran awal pada Kamis (9/7) yang lebih baik dari ekspektasi, pihak lain berpandangan bahwa pasar tenaga kerja masih berisiko.

“Kita akan melihat periode shutdown berselang-seling selama sekitar satu tahun ke depan ketika kita masih bergulat dengan virus ini,” ujar manajer portofolio multi-aset di Pacific Investment Management Co. Erin Browne.

“Tapi saya tidak berekspektasi kita akan melihat penutupan ekonomi AS besar-besaran seperti yang kita lihat awal tahun ini,” tambahnya, seperti dilansir Bloomberg.

Berbanding terbalik dengan pasar saham, pamor mata uang safe haven menanjak. Bloomberg Dollar Index naik 0,3 persen dan nilai tukar yen Jepang menguat 0,3 persen ke level 10,688 per dolar AS.

Sementara itu, harga emas di pasar spot terkoreksi 0,4 persen menjadi US$1.796,69 per troy ounce dan harga minyak WTI anjlok 2 persen ke level US$38,82 per barel.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper