Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siantar Top (STTP) Pede Penjualan Tumbuh Dobel Digit Tahun Ini

Manajemen optimistis kondisi pandemi tak akan menggerus penjualan perusahaan. Kok bisa ya?
Twistko, salah satu produk PT Siantar Top Tbk. (STTP).
Twistko, salah satu produk PT Siantar Top Tbk. (STTP).

Bisnis.com, JAKARTA— PT Siantar Top Tbk. (STTP) optimistis penjualan dapat tumbuh double digit pada tahun ini. Kenormalan baru yang dimulai pada Juli 2020 diharapkan kembali menggairahkan perekonomian dan daya beli masyarakat.

Direktur Siantar Top, Armin mengatakan pada akhir tahun lalu emiten bersandi saham STTP ini menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10 persen hingga 15 persen pada tahun ini. Adapun, pada semester I/2020, STTP telah membukukan kenaikan penjualan sebesar 8,63 persen secara year-on-year (yoy).

“[Target] top line tetap, tahun lalu kami punya prediksi sebelum tahu situasi (virus corona) itu tumbuh 10 persen-15 persen. Kami masih sedikit optimistis melihat angka itu karena semester I/2020 tumbuh 8,6 persen, mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa capai double digit,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (10/7/2020) malam.

Adapun ketercapaian target itu, kata Armin, tetap disesuaikan dengan kondisi perekonomian domestik dan global.

Harapannya, kenormalan baru yang dimulai pemerintah sejak Juli 2020 ini dapat kembali menggairahkan perekonomian. Adapun, sejumlah daerah di Indonesia telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada April—Juni 2020.

“Juli ini kan mulai dibuka, jadi perekonomian kita sedikit mulai berputar. Harusnya semester II/2020 ini lumayan karena luar negeri juga mulai buka, arus kembali berputar,” ujar Armin.

Armin melanjutkan beberapa negara mitra yang sudah melonggarkan pembatasan sosial juga diharapkan dapat memperkuat kinerja ekspor produk-produk STTP, seperti China, Taiwan, Vietnam, dan Korea Selatan.

Adapun ekspor ke negara-negara tersebut telah menjadi penopang kinerja produsen Mie Gemez ini pada paruh pertama 2020.

Dari sisi belanja modal, Armin menyampaikan perseroan merevisi capital expenditure atau capex tahun ini menjadi Rp469 miliar dari sebelumnya Rp569 miliar. Capex tersebut sebagian besar digunakan untuk pengembangan anak usaha dan pembelian lahan.

“Kami memang anggarkan tadinya untuk bayar bunga karena ada rencana loan lagi dari bank, tapi itu tidak jadi jadi kami tidak keluarkan,” tutur Armin.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia, STTP meraup total penjualan Rp3,51 triliun sepanjang 2019. Realisasi tersebut bertumbuh 24,25 persen secara tahunan dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp2,83 triliun.

Produsen Mie Gemez tersebut juga mencatatkan kinerja yang cemerlang dari sisi laba bersih dengan kenaikan sebesar 89,12 persen year-on-year menjadi Rp482,62 miliar pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper