Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tembus 31.000, Saham BBCA Hampir Balik ke Posisi Awal Tahun

Dalam tiga bulan terakhir, saham berkode BBCA telah naik 12,40 persen dan mengurangi koreksi sepanjang tahun berjalan sebesar 7,11 persen.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Bank Central Asia Tbk. terpantau naik 50 poin atau 0,16 persen ke posisi 31.050 hingga akhir sesi perdagangan Kamis (9/7/2020).

Harga saham BCA hari ini bergerak di rentang 31.000 s.d 31.200 sepanjang sesi pertama. Saham BCA diperdagangkan 6,305 kali sebanyak 6,21 lembar senilai Rp192,89 miliar.

Dalam tiga bulan terakhir, saham berkode BBCA telah naik 12,40 persen dan mengurangi koreksi sepanjang tahun berjalan sebesar 7,11 persen. Dengan kata lain, harga saha BCA sudah mulai mendekati posisi awal tahun di level 33.450.

BCA sejauh ini masih menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar saham terbesar di Indonesia. Total kapitalisasi pasar saham BCA mencapai Rp765,54 triliun.

Di sisi lain, BCA secara bertahap mulai mewujudkan rencana akuisisi bank tambahan. BCA akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 30 Juli 2020.

Salah satu agenda RUPSLB adalah persetujuan atas rencana akuisisi PT Bank Rabobank International. Dalam rapat akan diusulkan rencana akusisi saham Rabobank rancanan akuisisi, dan konsep akta akuisisi.

BCA sebelumnya memperkirakan proses akuisisi Rabobank bisa rampung pada September 2020 mendatang. Berdasarkan ringkasan rencana akuisisi, BCA memperkirakan nilai akuisisi sementara sebesar Rp500 miliar, termasuk premium tetap sebesar US$20,5 juta.

Setelah proses akuisisi rampung, Rabobank dinilai akan memberi nilai tambah kepada entitas BCA secara grup. BCA berencana menggabungkan Rabobank dengan Bank Digital BCA (d/h Bank Royal) yang sebelumnya sudah diakuisisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper