Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Kaji Ulang Rencana Belanja Modal

pPndemi virus corona yang mengganggu kegiatan perusahaan membuat SMCB berpikir ulang untuk melakukan sejumlah aktivitas investasi yang telah direncanakan.
Pabrik semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. di Narogong, Kabupaten Bogor. Solusi Bangun Indonesia merupakan entitas baru setelah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mengambil alih kepemilikan Semen Holcim dari Lafarge Cement. Adapun saat didirikan, perusahaan ini bernama Semen Cibinong./solusibangunindonesia.com
Pabrik semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. di Narogong, Kabupaten Bogor. Solusi Bangun Indonesia merupakan entitas baru setelah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mengambil alih kepemilikan Semen Holcim dari Lafarge Cement. Adapun saat didirikan, perusahaan ini bernama Semen Cibinong./solusibangunindonesia.com

Bisnis.com, JAKARTA – Goncangan pasar akibat pandemi virus corona membuat PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) akan mengkaji ulang rencana belanja modalnya pada tahun 2020.

Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia Aulia Mulki Oemar mengatakan, untuk tahun 2020, SMCB telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp500 miliar. Namun, pandemi virus corona yang mengganggu kegiatan perusahaan membuat pihaknya berpikir ulang untuk melakukan sejumlah aktivitas investasi yang telah direncanakan.

“Kondisi saat ini masih sangat dinamis, yang bergantung pada virus corona yang masih berlangsung. Banyak proyek-proyek pemerintah, seperti dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang belum berjalan karena hal ini,” katanya dalam paparan publik perusahaan pada Kamis (9/7/2020).

Aulia mengatakan, SMCB tengah mengkaji ulang strategi-strategi belanja modal yang sbselumnya telah dicanangkan untuk tahun 2020. Saat ini, SMCB belum memutuskan apakah akan membatalkan rencana-rencana investasi tersebut atau menguranginya.

“Anggaran yang kami siapkan tahun ini belum tentu akan digunakan seluruhnya. Pasalnya, posisi kas harus sangat dijaga untuk kepentingan operasional perusahaan,” katanya.

Adapun, pada Semester I/2020, Aulia mengatakan, SMCB telah menggunakan Rp150 miliar dari capex tersebut untuk beragam kegiatan investasi. Meski demikian, ia tidak menyebut secara rinci jenis-jenis investasi yang telah dilakukan.

Lebih lanjut, Aulia menjelaskan, selama kuartal I dan kuartal II/2020, kinerja perusahaan cukup terganggu akibat pandemi virus corona. Hal ini akan berimbas pada penurunan volume penjualan.

Ia mengatakan, total penjualan semen dan material lain mengalami penurunan yang cukup signifikan pada Mei 2020. Meski demikian, pihaknya juga mengatakan kenaikan penjualan sudah mulai terlihat Juni 2020 lalu.

Pada kuartal I/2020, SMCB membukukan laba sebesar Rp68,42 miliar yang ditopang oleh pertumbuhan pendapan serta efisiensi beban di berbagai lini. Laba yang ditorehkan perseroan jauh lebih baik ketimbang perolehan pada periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal I/2019, perseoan justru membukukan rugi senilai Rp123,02 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper