Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Industri Jerman Mengecewakan, Bursa Eropa Ditutup Melemah 0,6 Persen

Bursa Eropa berakhir melemah pada perdagangan Selasa (7/7/2020), setelah Jerman melaporkan data industri yang lebih lemah dari ekspektasi.
Indeks Stoxx 600/Reuters
Indeks Stoxx 600/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa berakhir melemah pada perdagangan Selasa (7/7/2020), setelah Jerman melaporkan data industri yang lebih lemah dari ekspektasi.

Pergerakan indeks Stoxx Europe 600, yang mewakili saham perusahaan-perusahaan di 17 negara kawasan Eropa, ditutup di level 368,96 dengan pelemahan 2,25 poin atau 0,61 persen.

Pada perdagangan Senin (6/7/2020), indeks Stoxx berakhir di level 371,21 dengan penguatan 5,78 poin atau 1,58 persen, level tertinggi dalam satu bulan.

Di antara indeks saham utama penekan Stoxx pada Selasa adalah indeks FTSE 100 Inggris (-1,53 persen), CAC 40 Prancis (-0,74 persen), dan DAX Jerman (-0,92 persen).

Produksi industri Jerman dilaporkan naik 7,8 persen pada Mei 2020 saat mesin perekonomian Eropa ini mencabut sebagian besar langkah pembatasan yang bertujuan menekan angka persebaran kasus Covid-19.

Kendati produksi industri mampu rebound dari hantaman yang dialami pada April akibat penutupan pabrik dan disrupsi lainnya, kenaikan itu jauh lebih kecil dari estimasi sebesar 11,1 persen.

Menambah sentimen negatif, Komisi Eropa memperkirakan kontraksi yang lebih dalam dari perkiraan sebelumnya untuk ekonomi kawasan euro tahun ini.

Meski Stoxx 600 telah menguat karena langkah-langkah stimulus dan spekulasi atas pemulihan ekonomi, meningkatnya laju infeksi Covid-19 di beberapa bagian dunia membayangi rebound.

Data teknis juga mengisyaratkan hambatan yang dihadapi untuk kenaikan lebih lanjut, dengan kontrak berjangka Euro Stoxx 50 menguji rata-rata pergerakan dalam 200 hari.

“Produksi industri Jerman mengecewakan dan di bawah ekspektasi pelaku pasar,” ujar ahli strategi di Comdirect Bank Andreas Lipkow, seperti dilansir Bloomberg.

“Kerusakan ekonomi riil sangat besar dan telah meninggalkan bekas yang dalam pada beberapa perusahaan dari hampir semua industri,” tambahnya. Investor juga fokus pada kondisi kesehatan perusahaan ketika musim rilis laporan keuangan korporasi untuk kuartal kedua dimulai.

Saham Micro Focus International PLC yang anjlok 19,58 persen setelah penghapusbukuan US$922 juta karena ketidakpastian Covid-19 membukukan penurunan terbesar pada Stoxx, disusul saham Hammerson PLC (-7,26 persen) dan Whitbread PLC (-5,53 persen).

Sementara itu, saham Banco Santander SA turun 3 persen setelah Bloomberg News melaporkan bahwa perusahaan kemungkinan mengalami pukulan potensial terhadap tingkat modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper