Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Ekonomi Ternyata Mengkhawatirkan, Bursa AS Melorot

Bursa Amerika Serikat terpeleset ke zona merah bersama dengan pasar saham global di tengah tanda-tanda jalan yang panjang untuk pemulihan ekonomi.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Amerika Serikat terpeleset ke zona merah bersama dengan pasar saham global di tengah tanda-tanda jalan yang panjang untuk pemulihan ekonomi.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham acuan S&P 500 melemah 0,42 persen atau 13,33 poin ke level 3.166,39 pukul 8.34 waktu New York.

Indeks S&P 500 mematahkan rangkaian kenaikan yang mampu tercatat selama lima hari beruntun sebelumnya. Saham hotel, maskapai penerbangan, dan perusahaan lain yang bergantung pada akhir dari lockdown dikabarkan berkinerja buruk.

Sejalan dengan S&P, indeks Dow Jones Industrial Average melorot 0,66 persen atau 172,80 poin ke posisi 26.114,23, sedangkan indeks Nasdaq Composite naik hanya 0,09 persen atau 9,54 poin ke level 10.443,19 setelah sempat terkoreksi.

Pada perdagangan Senin (6/7/2020), ketiga indeks saham utama AS tersebut kompak naik tajam. Nasdaq bahkan mencetak rekor baru di atas level 10.000.

Sejalan dengan bursa AS, indeks Stoxx Europe 600 melemah 1 persen karena peringatan bahwa ekonomi akan membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk pulih.

Komisi Eropa menyampaikan peringatan paling tegas tentang dampak pandemi Covid-19. Para pejabat kini memperkirakan kontraksi sebesar 8,7 persen di kawasan euro tahun ini, lebih dalam dari yang diperkirakan sebelumnya.

Selain itu, produksi industri Jerman dilaporkan naik 7,8 persen pada Mei 2020 saat mesin perekonomian Eropa ini mencabut sebagian besar langkah pembatasan yang bertujuan menekan angka persebaran kasus Covid-19.

Kendati produksi industri mampu rebound dari hantaman yang dialami pada April akibat penutupan pabrik dan disrupsi lainnya, kenaikan itu jauh lebih kecil dari estimasi sebesar 11,1 persen.

Di AS, Presiden Federal Reserve Bank wilayah Atlanta Raphael Bostic mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Financial Times bahwa aktivitas ekonomi di beberapa bagian AS menunjukkan tanda-tanda mendatar di tengah kebangkitan kasus-kasus baru Covid-19.

Investor tampak mengambil jeda setelah mendorong kenaikan besar untuk pasar saham pada awal pekan ini. Meski data baru-baru ini menunjukkan bahwa ekonomi global mungkin telah melewati kemerosotan terburuk, jalan pemulihan ke level sebelum krisis Covid-19 terlihat panjang.

Berbanding terbalik dengan pasar saham, Bloomberg Dollar Spot Index yang bersifat sebagai safe haven naik 0,2 persen. Adapun, nilai tukar euro turun 0,1 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,1302.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper