Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gas Alam Menguat 4,6 Persen, Terdorong Sentimen Korporasi Raksasa dan Warren Buffett

Berdasarkan data Bloomberg harga gas alam tengah menguat 4,61 persen menjadi US$1,81 per MBBtu.
Konglomerat Warren Buffett/memolition.com
Konglomerat Warren Buffett/memolition.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga gas alam di New York Mercantile Exchange mengalami penguatan 4,61 persen pada perdagangan Senin (6/7/2020) hingga pukul 15.06 WIB.

Berdasarkan data Bloomberg harga gas alam tengah menguat 4,61 persen menjadi US$1,81 per MBBtu. Sejak dibuka pada level US$1,73 per MBBtu, harga gas alam mengalami reli hingga level tertinggi US$1,83. Level saat ini merupakan harga tertinggi dalam 1 bulan terakhir.

Sementara itu, penguatan harga gas alam bersamaan dengan aksi korporasi perusahaan listrik terbesar di Amerika Serikat Dominion Energy Inc. Perusahaan itu bermaksud untuk mulai menggunakan gas alam sebagai bahan baku utama.

Perusahaan bervaluasi US$69,39 miliar itu bahkan telah menjual seluruh pipa gas dan aset penyimpanannya ke Berkshire Hathaway Inc. sebesar US$ 4 miliar. Melansir dari Bloomberg, penjualan pipa gas di sepanjang Pantai Timur AS itu dilakukan karena penundaan operasi yang sedang berlangsung dan ketidakpastian biaya operasional.

Di sisi lain, perusahaan penyedia listrik itu menghadapi tekanan yang semakin besar dari pemerintah daerah, investor dan pencinta lingkungan untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil.

Perseroan beralih ke gas alam karena menjadi alternatif yang lebih bersih dari batu bara dan heating oil. Negara bagian New York, California dan Virgina di rumah Dominion telah mengesahkan undang-undang untuk utilitas yang bebas karbon dalam beberapa dekade.

"Transaksi ini merupakan langkah penting lain dalam evolusi kami sebagai perusahaan," kata Chief Executive Officer Dominion Energy Thomas Farrell.

Menurutnya evolusi dilakukan untuk mencapai emisi bersih nol pada tahun 2050.

Hasil kesepakatan Dominion dengan Berkshire akan dipakai untuk membeli kembali saham sebesar US$3 miliar. Dominion juga memangkas pembayaran dividen 2021 menjadi sekitar US$2,50 per saham. Hal ini mencerminkan aset yang didivestasikan dan rasio pembayaran baru yang lebih selaras dengan pemain dalam industri.

Transaksi jual beli kemungkinan akan selesai pada kuartal IV/2020. Pasalnya aksi itu akan membutuhkan persetujuan dari agen-agen federal termasuk Departemen Energi AS.

Berkshire mengoperasikan lebih dari 12.400 km pipa penyimpanan dan transmisi gas alam. Hal itu belum termasuk 900 miliar kubik penyimpanan gas dalam kesepakatan dengan Dominion.

Selain itu, konglomerat Warren Buffett, pemegang saham Berkshire, juga akan memperoleh 25 persen dari Cove Point. Melalui transaksi ini, Buffett telah mengakhiri masa hiatus pembelian sejak pandemi.

Kesepakatan Dominion ditetapkan sebagai akuisisi Berkshire terbesar yang diberi peringkat berdasarkan nilai perusahaan sejak pembelian Precision Castparts Corp. pada 2016.

Kesepakatan itu akan memperluas jaringan energi Berkshire yang saat ini memiliki operasi di negara-negara termasuk Nevada dan Iowa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper