Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terimbas Covid-19, Semen Baturaja (SMBR) Konsolidasi Target Kinerja 2020

Pada kuartal I/2020, entitas emiten BUMN itu membukukan rugi bersih hingga Rp64,16 miliar, berbalik dari posisi laba pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,16 miliar.
Pabrik Semen Baturaja di Sumatra Selatan./semenbaturaja.co.id
Pabrik Semen Baturaja di Sumatra Selatan./semenbaturaja.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten semen PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) mengakui kelangsungan usahanya terganggu akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, perusahaan akan melakukan konsolidasi target kinerja 2020.

Pada kuartal I/2020, entitas emiten BUMN itu membukukan rugi bersih hingga Rp64,16 miliar, berbalik dari posisi laba pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,16 miliar. Adapun, pendapatan Semen Baturaja pada kuartal I/2020 sebesar 335,76 miliar, turun 20,57 persen year on year dari sebelumnya Rp422,72 miliar.

Sekretaris Perusahan Semen Baturaja Bastoni Santry mengatakan untuk semester II/2020 perseroan masih melakukan konsolidasi target.

“Kami masih dalam perhitungan final setelah nanti diputuskan akan kami infokan,” katanya kepada Bisnis pada Senin (6/7/2020).

Sementara itu, Semen Baturaja mengakui kelangsungan usahanya terganggu akibat pandemi Covid-19 yang terus menggeliat yang pada akhirnya berdampak pada pembatasan operasional perseroan.

Melalui laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/6/2020), perseroan menyatakan perkiraan jangka waktu pembatasan operasional tersebut akan berlangsung hingga lebih dari 3 bulan.

“Untuk menghadapi Covid-19, perseroan menghentikan operasional salah satu pabrik di kota Baturaja dan memaksimalkan operasional pabrik yang lainnya,” tulis manajemen dalam keterangannya.

Emiten berkode saham SMBR tersebut juga memprediksi kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang mengalami pembatasan sebesar 25 persen hingga 50 persen terhadap total pendapatan konsolidasi sepanjang tahun lalu.

Terkait tenaga kerja yang terdampak pandemi, Semen Baturaja yang saat ini memiliki total 975 karyawan menegaskan tidak ada karyawan yang terdampak baik status maupun kondisi finansial akibat penyebaran virus mematikan tersebut.

Namun, di sisi lain, emiten pelat merah tersebut menyebutkan pandemi akan berdampak pada pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek perseroan senilai Rp138,8 miliar.

“Strategi yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan usaha: pertama, melakukan efisiensi proses produksi dengan hanya mengoperasikan satu pabrik terintegrasi. Kedua, melakukan pemotongan biaya tetap hingga 40 persen,” terang manajemen.

Selanjutnya, perseroan melakukan penundaan pelaksanaan belanja modal hingga 43 persen dan terakhir melakukan repackaging pinjaman.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Corporate Secretary Semen Baturaja Basthony Santri menyatakan penjualan perseroan terkoreksi sebesar 15 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Menurutnya, penurunan penjualan hingga Maret terjadi seiring menurunnya permintaan semen akibat beberapa hal, salah satunya tertundanya sejumlah proyek pembangunan di area Sumatra bagian selatan (Sumbagsel).

Adapun data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat, total penjualan semen di pasar domestik dan luar negeri sepanjang triwulan pertama tahun ini menurun 5,4 persen. Konsumsi dalam negeri terkoreksi 5 persen menjadi 14,9 juta ton, sedangkan ekspor melorot 10 persen menjadi 1,39 juta ton saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper