Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Karya (WSKT) Butuh Duit dan Bakal Jual Tol, Astra International (ASII) Siap Beli?

Meski memiliki potensi dan kemampuan untuk membeli tol-tol yang akan dilego PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Astra International Tbk. tetap hati-hati umbar ketertarikannya.
Simpang Susun Waru, ruas Surabaya-Mojokerto /Astra Infra
Simpang Susun Waru, ruas Surabaya-Mojokerto /Astra Infra

Bisnis.com, JAKARTA – Meski memiliki potensi dan kemampuan untuk membeli tol yang akan dilego PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Astra International Tbk. tetap hati-hati umbar ketertarikannya.

CEO Group Bisnis Jalan Tol Astra Infra Kris Ade Sudiyono menyatakan pihaknya masih berhati-hati dalam menerapkan strategi investasi di bisnis jalan tol. Namun, dia tidak menampik bahwa kondisi saat ini akan menguntungkan calon investor tol.

“Rasional pasar itu kadang melihat situasi belum kembali normal seperti saat ini justru saatnya membeli atau time to buy,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.

Secara implisit, Kris Ade juga menyatakan bahwa bagi calon pembeli, investasi di sektor infrastruktur dapat menjadi opsi untuk menyalurkan likuiditas. Investasi di sektor jalan tol dinilai stabil dan bersifat jangka panjang.

“Mereka [calon pembeli] harus membelanjakan likuiditas yang ada, yang mungkin tidak jadi diserap sektor tertentu terdampak Covid-19 ke sektor lain yang lebih menjanjikan seperti sektor infrastruktur,” jelasnya.

Namun dia menolak menjawab dengan lugas apakah perseroan saat ini tengah menjalankan upaya pembelian atas aset-aset jalan tol yang ditawarkan oleh PT PP (Persero) Tbk. maupun Waskita Karya.

“Kami terus memonitor semua peluang yang ada di pasar, dan kami terus berkomunikasi dengan teman-teman di pasar,” ujarnya.

Astra Infra menjalankan bisnis tol melalui PT Astra Tol Nusantara. Perusahaan ini tercatat memiliki 350 km jalan tol yang telah beroperasi di sepanjang jaringan jalan tol Trans Jawa dan tol Lingkar Luar Jakarta.

Dari portofolio bisnis tol tersebut, Astra memiliki dua ruas yang bersinggungan langsung dengan tol Kanci—Pejagan dan Pejagan—Pemalang yang akan dijual Waskita Karya. Kedua tol itu adalah Tol Cikopo—Palimanan, dan yang kedua adalah Tol Semarang—Solo.

Kepemilikan Astra di Tol Cikopo—Palimanan dicatatkan melalui akuisisi 55 persen saham PT Lintas Marga Sedaya. Sementara itu, kepemilikan di Tol Semarang—Solo dicatatkan melalui akuisisi atas 40 persen saham PT Trans Marga Jateng.

Hingga saat total panjang portofolio jalan tol Astra mencapai sektiar 350 km. Hingga 2021, menargetkan dapat menambah portofolio jalan tol hingga 500 km. Artinya, perseroan masih membidik 150 km jalan tol tambahan hingga tahun depan.

Selain itu, Astra baru mendapatkan dana segar dalam jumlah besar dari divestasi PT Bank Permata Tbk. Emiten berkode saham ASII ini mendapatkan dana segar senilai Rp16,38 triliun dari penjualan 44,56 persen saham di Bank Permata.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menyatakan bahwa kondisi membuat Astra menjadi salah satu kandidat kuat pembeli di pasar konsesi jalan tol. Kas kuat dan keseriusan pegembangan bisnis infrastruktur menjadi alasan utama.

“Astra memungkinkan sekali, karena mereka punya dana yang cukup besar, dan dari sisi kemampuan leverage mereka juga cukup bagus. Mereka juga cukup fokus di bisnis infrastruktur, jadi yang punya interest besar ya Astra,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper