Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Empat Saham Emiten Unggas Kompak Melonjak, Ada Apa?

Di antara empat emiten unggas PT Sierad Produce Tbk. mencatat kenaikan harga saham tertinggi sebesar 11 persen.
Pekerja memeriksa kondisi kandang dan ayam di peternakan ayam modern Naratas, Desa Jelat, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). -Antara
Pekerja memeriksa kondisi kandang dan ayam di peternakan ayam modern Naratas, Desa Jelat, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). -Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham emiten perunggasan (poultry) melejit pada perdagangan hari ini, Jumat (3/7/2020). Dalam rentang waktu yang tidak terpaut jauh, kenaikan harga ayam potong terjadi di berbagai daerah.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham PT Sierad Produce Tbk. naik 11,11 persen ke posisi 1.100. Saham PT Malindo Feedmill Tbk. menyusul dengan kenaikan 7,89 persen ke level 615.

Kemudian, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. juga meningkat 6,17 persen ke level 6.025. Adapun saham PT Japfa Tbk. naik 2,17 persen ke level 1.175.

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,14 persen atau 7,01 poin ke level 4.973,79 pada akhir perdagangan. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.964,11-4.997,82.

Pada waktu yang tidak terpaut jauh, harga ayam potong mengalai kenaikan di sejumlah daerah. Dilansir dari Antara, harga ayam potong yang dijual di pasar rakyat Kota Yogyakarta dijual di kisaran Rp40.000 hingga Rp42.000 per kilogram atau naik sekitar Rp12.000 per kg dibanding pada Mei 2020.

Di Temanggung, harga daging ayam di pasar tradisional  menembus Rp40.000 per kilogram. Pedagang daging ayam di Pasar Legi Parakan Nokdarti mengatakan harga  daging ayam sebelum naik dibanderol Rp35.000 per kilogram.

Dalam empat hari terakhir  harga daging ayam terus naik hingga menyentuh Rp40.000. Kenaikan harga tersebut membuat permintaan turun drastis.

"Sebelumnya setiap hari bisa menjual sekitar 150 kilogram daging ayam, namun sekarang bisa menjual 50 kilogram saja sudah bagus," katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) laju inflasi selama Juni 2020 mencapai 0,18 persen. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi pada Juni 2020 didominasi kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi 0,47 persen serta kelompok transportasi 0,41 persen.

Kelompok bahan makanan naik seiring peningkatan harga daging ayam ras 0,14 persen diikuti telur ayam ras 0,04 persen. Adapun pada komponen transportasi, kenaikan inflasi dipicu kenaikan tarif angkutan udara 0,02 persen, serta tarif angkutan antarkota dan tarif roda dua online masing-masing 0,01 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper