Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Tertekan, IHSG Akhiri Laju di Zona Hijau

Sepanjang perdagangan indeks tertahan di zona merah dengan rentang pergerakan di level 4.905,39—4.885,60, sebelum tiba-tiba rebound dan mengakhiri lajunya di level 4.914,38.
Pengunjung melintas di dekat papan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintas di dekat papan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mengakhiri pergerakannya di zona hijau dengan menguat 8,99 poin atau 0,18 persen pada perdagangan hari ini, Rabu (1/7/2020).

Pergerakan indeks hari ini cenderung ekstrem. Begitu pasar dibuka, IHSG melesat ke level tertingginya pada perdagangan hari ini yakni 4.928,61. Namun, penguatan itu tak berlangsung lama dan indeks anjlok ke zona merah meski sempat kembali menguat tipis.

Kemudian sepanjang perdagangan indeks tertahan di zona merah dengan rentang pergerakan di level 4.905,39—4.885,60. Adapun jelang pasar ditutup, indeks tiba-tiba rebound dan mengakhiri lajunya di level 4.914,38.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 161 saham terpantau menghijau, 242 saham memerah, dan 165 saham stagnan.

Sementara itu, tekanan pasar hari ini juga diwarnai oleh aksi jual bersih (net sell) investor asing yang tercatat mencapai Rp377,80 miliar di seluruh pasar.

Tiga saham pelat merah yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi yang paling banyak dilepas aing.

Masing-masing mencatatkan net foreign sell senilai Rp127,2 miliar, Rp76,7 miliar, dan Rp20,0 miliar. Adapun secara kinerja, TLKM dan BBNI erkoreksi 0,33 persen dan 0,87 persen, sedangkan BMRI menguat 0,81 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan data inflasi maupun inflasi inti di Tanah Air yang mengalami penurunan merupakan sentimen yang menjadi penghalang bagi IHSG untuk mengalami kenaikan signifikan pada hari ini.

Namun, data-data Purchasing Managers’ Index atau indeks PMI dari negara-negara dengan perekonomian maju yang menunjukkan tren positif memberikan sentimen yang bagus bagi IHSG sehingga bisa ditutup di zona positif.

“Market mengapresiasi kenaikan harga komoditas dunia,” ujar Nafan saat dihubungi Bisnis, Rabu (1/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper