Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Turun, Garuda Indonesia (GIAA) Berbalik Bukukan Rugi

Dalam laporan keuangan per Maret 2020, manajemen menyebutkan pendapatan usaha Garuda Indonesia senilai US$768,12 juta, turun 43,15 persen year on year (yoy) dari sebelumnya US$1,09 miliar.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. membukukan rugi bersih pada kuartal I/2020, berbalik dari sebelumnya pembukuan laba akibat penurunan pendapatan.

Dalam laporan keuangan per Maret 2020, manajemen menyebutkan pendapatan usaha Garuda Indonesia senilai US$768,12 juta. Nilai itu turun 43,15 persen year on year (yoy) dari sebelumnya US$1,09 miliar.

Penurunan pendapatan Garuda Indonesia terutama disebabkan pemasukan penerbangan berjadwal terkoreksi menjadi US$654,53 juta dari kuartal I/2019 senilai US$924,93 juta. Pendapatan lainnya juga turun menuju US$108,27 juta dari sebelumnya US$171,75 juta.

Beban usaha memang menurun menuju US$945,7 juta dari sebelumnya US$1,05 miliar. Namun, Garuda Indonesia masih mencatatkan rugi periode berjalan US$123,51 juta, dari laba periode berjalan sebelumnya senilai US$19,74 juta.

Adapun, rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau rugi bersih Garuda Indonesia pada kuartal I/2020 senilai US$120,16 juta. Posisi itu berbalik dari laba bersih pada kuartal I/2019 sebesar US$20,48 juta.

Sementara itu, kas untuk investasi membengkak menjadi US$40,24 juta dari sebelumnya US$1,73 juta. Kas setara kas pada akhir periode pun mencapai US$163,32 juta menurun dari kuartal I/2019 sebesar US$337,14 juta.

Dari pos utang, liabilitas Garuda Indonesia membengkak menjadi US$8,64 miliar per Maret 2020 dari posisi akhir 2019 sebesar US$3,73 miliar. Liabilitas jangka pendek sejumlah US$3,67 miliar, naik dari sebelumnya US$3,26 miliar.

Ekuitas perusahaan BUMN itu mencapai US$500,81 juta, turun dari sebelumnya US$720,62 juta. Total aset Garuda Indonesia pada kuartal I/2020 sejumlah US$9,14 miliar, naik dari akhir 2019 sebesar US$4,45 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper